11. Bunga Matahari [REVISI]

123 48 19
                                    

  Pagi ini yang bertepatan dengan akhir pekan biasanya banyak orang lebih memilih istirahat dirumah saja atau berlibur. Begitu pula dengan Mentari Aneska, gadis itu sudah di bolehkan pulang dari rumah sakit 2 hari yang lalu.

  Saat ini gadis itu tengah berkaca didepan cermin menelisik penampilannya sebentar.
Gadis itu terlihat begitu cantik dan menawan dengan dress selutut bermotifkan bunga berwarna putih, tak lupa rambut panjang yang dia kepang menjadi dua bagian.

"Tas, handphone, dompet semuanya udah siap sekarang tinggal berangkat." gadis itu berjalan keluar rumah tak lupa mengunci pintu dan langsung menaiki sepeda pink yang sudah lama tidak pernah dipakai.

  Disepanjang jalan gadis itu menatap kearah jalanan yang tak begitu ramai, suasana pagi ini begitu cerah dengan angin sepoi-sepoi yang terkadang sesekali menerpa wajah dia. Tujuan utamanya yaitu taman bunga yang tempatnya lumayan jauh dari keramaian jalan oleh karena itu banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan taman bunga itu.

  Setelah menempuh perjalanan setengah jam, sepeda pink itu telah sampai ditempat yang dituju. Gadis itu memparkirkan sepeda miliknya dibawah pohon yang rindang yang letaknya tak jauh dari area taman.

  Gadis itu melangkahkan kaki jenjangnya dengan sebuah kresek hitam yang dia bawa dari rumah. Sesekali gadis itu bersenandung dengan memandangi pemandangan sekitar.

  Disisi lain seorang lelaki pemilik nama Zafran itu kebetulan tengah melintas area sekitaran taman yang entah dari mana. Motor yang sedang dikendarai seperti mengalami keanehan, lantas lelaki itu untuk mengecek apa yang terjadi dan ternyata ban sepeda motor itu tertancap sebuah paku hingga membuat ban itu kempes seketika.

"Duh kempes lagi." kesal dia

  Dengan terpaksa lelaki itu mendorong sepeda motornya untuk mencari bengkel terdekat. Karna jalan yang dia lalui jauh dari keramaian orang membuat dia menyerah untuk mencari bengkel terdekat dan memilih untuk beristirahat sejenak.

"Panas banget gila." ucapnya seraya mengipasi wajah yang penuh peluh keringat.

  Tunggu sebentar lelaki itu melihat sebuah pohon besar nan rindang sepertinya duduk dibawah situ akan sangat menyenangkan batin dia. Lelaki itu berjalan kearah pohon itu dan menjatuhkan tubuhnya agar bersandar pada pohon itu. Tiupan angin terasa begitu segar mengurangi rasa panas ditubuh lelaki itu, tanpa sadar kedua mata itu mulai terpejam

"Meow!" suara anak kucing mengeong diikuti langkah kaki seseorang menuju kearah Zafran yang tengah terpejam lantas terbuka.

"Mentari..?" gadis sang pemilik nama itu menoleh karena merasa terpanggil.

"Oh..hai." sapa Mentari canggung.

  Zafran terkejut kenapa gadis itu bisa berada disini, "Kamu kok bisa disini?" tanya nya.

"Kamu juga kenapa bisa kesini?" tanya Mentari balik.

  Lelaki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kenapa mereka jadi saling menanyakan hal yang sama?

"Ban motor aku bocor kena paku tadi dijalan, udah keliling cari bengkel disekitaran sini tapi ga ada. Akhirnya aku duduk istirahat disini sebentar." jelas Zafran

  Mentari mengangguk paham, gadis itu kemudian mencari sesuatu di keranjang sepada pink miliknya. Dan baru Zafran sadari ternyata ada sebuah sepeda yang terparkir dibalik pohon tempat dia meneduh.

MENTARI [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang