✨Happy Reading✨
"Yuk kita jalan-jalan," ajak Revan menyudahi acara mereka melihat pemandangan bintang yang bertamburan di langit malam.
"Tapi Van, ini jam 21.15." mendengar itu Revan langsung melihat jam tangannya.
"Hem, ga kerasa yah ternyata udah lama." Mentari hanya mengangguk tanda menyetujui perkataan Revan.
"Yaudah lain kali kita harus jalan lagi, dan kamu harus janji."
"Iya Revan,"
"Yaudah, yuk pulang udah malem nanti kamu sakit." mereka berdua pun pergi meninggalkan restaurant tadi.
"Mentari, lo mau foto ga?" tanya Revan saat berjalan menuju parkiran mobilnya.
"Foto? dimana?" bingung Mentari
"Di lorong bunga di taman kota, mau?" mata Mentari langsung berbinar saat Revan mengatakan kata bunga.
"Iya mau, aku suka bunga." ucap Mentari dengan bersemangat, Revan tersenyum melihatnya.
"Ayo, nanti keburu kemaleman." entah sadar ataupun tidak, Revan menggandeng tangan kanan Mentari secara tiba-tiba.
("E-eh?" bingung Mentari namun, Mentari hanya bisa terkejut dalam diamnya.)
°°°
"Wah bagus banget," kata Mentari dengan keterkagumannya melihat lorong bunga yang berada di taman kota."Kamu suka?" tanya Revan.
"Suka banget," bagaimana Mentari tidak kagum akan keindahan lorong bunga yang dipenuhi berbagai jenis bunga serta lampu kerlap kerlip yang ikut serta menambah kecantikannya, tak lupa ribuan bintang bersinar seakan menambah keindahan dibawahnya.
"Nanti kalo aku ajak kamu kesini lagi, kamu mau?"
"Mau, hehehe." Mentari tak sadar bahwa Revan telah memotretnya diam-diam.
("Gue bakalan buat lo senyum terus, gue janji..." batin Revan.)
"Gimana jadi foto ga?"
"Jadi, sebentar aku benerin rambut dulu." dengan cepat Mentari membenarkan rambut yang menutupi dahinya.
"Udah siap?"
"Udah, nanti jangan lupa kirim aku ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI [SEDANG DIREVISI]
Ficção Adolescente❝𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚜𝚊𝚗❞ -𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓷𝓮𝓼𝓴𝓪- ©Glorieux