(Extra Part 2) Akhir Kata

51 6 13
                                    

Happy Reading

Setibanya Zafran di bandara waktu menunjukkan pukul 1 siang, masih ada waktu untuk Zafran pakai sebelum pulang kerumahnya.

Tepukan pada bahunya membuat Zafran yang awalnya akan berjalan menuju pintu keluar, membuatnya terhenti.

"Zaf, apa kabar?"

"Seperti yang lo liat Lak, lo apa kabar?" orang yang menepuk pundaknya adalah Laksana.

"Kabar gue? ya kayak gitu lah." Zafran mengangguk paham.

"Gue denger-denger adik lo lagi berobat di Singapore, gimana keadaannya sekarang?"

"Iya, keadaan Shera cukup membaik dari hari-hari sebelumnya."

"Lo sekarang mau pulang kemana?"

"Mau pulang ke rumah gue dulu, ada apa?"

"Bareng aja Zaf, gue bawa mobil juga."

"Thanks ya Lak," ucap Zafran dengan menepuk pundak Laksana.

Mereka berdua berjalan ke arah pintu keluar bandara Soekarno Hatta.

🌅🌅🌅

Setelah kepergian Laksana dari kawasan rumahnya, saat ini Zafran tengah berdiri didepan rumahnya, di tariknya koper yang sedari dia bawa untuk masuk kedalam rumahnya.

Setelah masuk ke dalam kamar tidurnya, Zafran langsung saja menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur yang masih terlihat rapi.

Bruk..

Ditatapnya langit-langit kamar yang terlihat kosong seperti yang saat ini Zafran rasakan, dipejamnya kedua matanya untuk mengusir rasa sakit kepala yang sedari tadi ada.

"Oh ya? kenalin aku Mentari Aneska, salam kenal."

"Pasti dia cantik, secantik namanya,"

"Halo Zafran semoga kita ketemu lagi,"


Terlintas sekilas peristiwa yang dengan gadis yang akhir-akhir ini menempatkan isi hatinya.

"Anes..." tak berpikir lama Zafran langsung saja menuju kearah pintu keluar rumah tak lupa mengambil kunci motor yang terletak di nakas meja kamarnya.

Di jalanannya motor sport putih yang terparkir di garasi rumahnya menuju tujuannya saat ini adalah toko bunga.

Glory's Garden

Sebuah toko bunga yang letaknya tak jauh dari pemakaman umum berada, tak butuh waktu lama Zafran terlihat memasuki toko bunga itu dan terlihat keluar dengan sebuket bunga mawar putih yang berada di genggaman tangannya.

Dengan motor yang dijalankan menuju pemakaman umum.

Pemakaman umum

MENTARI [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang