Happy Reading
Jangan lupa vote dan comment^^🥀🥀🥀
Keesokan harinya Zafran mendatangi rumah paman dan bibinya yaitu Hendra dan Nesya yang merupakan orang tua dari Revan saudaranya.Karna gerbang rumah Revan yang terbuka membuat Zafran langsung saja masuk dan memarkir kendaraan bermotornya di halaman rumah Revan.
Keadaan rumah Revan terasa sepi, taman bunga yang berada di halaman rumahnya terlihat mulai mati, mungkin karna tantenya Nesya sudah tidak lagi mengurus taman bunga itu pikir Zafran.
Tok!tok!
Pintu rumah terbuka oleh Nesya, Zafran sedikit khawatir dengan keadaan wanita dihadapannya. Kantung mata yang terlihat besar, mata yang memerah, serta tak ada lagi sambutan hangat yang biasanya dia dapatkan apabila berkunjung.
"Tante.." belum sempat Zafran akan bersalaman, wanita itu lebih dulu memeluk tubuhnya dengan erat.
"Zaf..Re-revan hiks, dia pergi ninggalin tante hiks." mendengar isakan tangis dari tantenya, Zafran hanya bisa membalas pelukan hangat itu.
Pelukan tubuh Nesya mulai mengendur dan betapa terkejutnya Zafran saat mendapati Wanita dihadapannya sudah tak tersadarkan diri.
"Tante Nesya...bangun tante Nes."
"Astaga tante kenapa Zaf??"
"Tante pingsan om,"
"Biar saya yang angkat, kamu tunggu di ruang tamu saja."
"Tapi om.."
"Tidak apa-apa, tunggu om di ruang tamu."
Zafran mengangguk paham dan menuruti perintah Hendra untuk menunggu di ruang tamu.
Diruang tamu
"Bagaimana kabar kamu dengan adik kamu sekarang, Zaf?"
"Kabar Shera sudah lebih membaik, kabar om Hendra dengan tante Nesya sendiri gimana?" Zafran tidak menjawab kabar tentang dirinya sendiri karna dia rasa keadaannya sekarang sedang tidak baik-baik saja.
"Om rasa kabar om sedang tidak baik-baik saja, dan untuk kabar tante kamu menurut om dia seseorang yang paling merasa kehilangan atas kepergian Revan."
"Zafran turut berduka cita atas kepergian Revan, om."
"Terimakasih, hanya saja om rasa ini seperti mimpi buruk sampai om ingin terbangun dari mimpi ini. Kamu tahu? kondisi tante kamu menurun drastis. Tiada hari tanpa tante kamu menangis, om memang sangat sedih akan kepergian Revan namun om lebih sedih melihat kondisi istri om sendiri."
"Zafran tahu yang sekarang om rasakan, sabar ya om."
"Maafkan Revan soal kejadian di masa lalu, hingga membuat hubungan kalian berdua yang awalnya dekat sekarang menjauh."
"Revan ga salah om, dari awal memang salah Zafran. Andai Zafran ga pergi waktu itu, mungkin Revan ga benci sama Zafran."
Flashback
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI [SEDANG DIREVISI]
Ficção Adolescente❝𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚜𝚊𝚗❞ -𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓷𝓮𝓼𝓴𝓪- ©Glorieux