34: I <3 U

65 16 28
                                    

✨Happy Reading✨

"Makasih Fani udah ajak aku ke Pantai, kado topinya juga makasih aku suka." ucap Mentari saat mereka telah sampai di kost Mentari.

"Iya sama-sama, kalo gitu gue pulang ya. Hati-hati di kost." peringat Fani.

"Iya, kamu juga hati-hati dijalan." Fani mengangguk paham dan langsung menjalankan motornya menjauh dari tempat kost Mentari.

°°°
Di kamar kost nya Mentari menatap kado yang diberikan oleh Fani dan Zafran. Senyum merekah tertampil diwajahnya.

"Oh iya aku belum bilang makasih sama Zafran, coba aku chat dia aja yah." gumam Mentari,

Mentari pun menyalakan ponselnya dan langsung mengetik kan pesan terimakasih untuk bunga mawar putih pada Zafran.

Saya
Zafran, buat buketnya terimakasih,
Aku suka banget.
19.27.

Ting!

Notif akan pesan masuk terdengar dari ponselnya, balasan pesan dari Zafran masuk di ponselnya.

Zafran
Sama-sama Anes,
Syukurlah kalo kamu suka bunganya.

Saya
Semoga pengobatan adik kamu
berjalan dengan lancar yah.

Zafran
Amin, makasih doanya.
Kamu udah baca suratnya?

Saya
Udah, makasih udah suka sama aku.
Kamu keren udah nyatain perasaan kamu ke aku, tapi maaf aku udah anggap kamu seperti sahabat aku Zaf.

Zafran
Iya aku paham kok,
Oh iya udah dulu ya ini Shera minta disuapin.

Saya
Iya Zaf, sekali lagi makasih.
19.35.

Setelah mengatakan itu, Mentari merasa tidak ada yang membebani pikirannya lagi.

***

(31-12-18)

Di pagi harinya, Mentari tengah duduk di diam sembari menatap jendela kamar yang langsung mengarahkan pada jalanan.

Mentari telah mendapatkan banyak ucapan selamat ulang tahun oleh Fani, Zafran, dan banyak teman kelasnya. Namun, tak membuat Mentari cukup merasa senang.

Teringat akan sewaktu dia berusia sekitar 10 tahun, saat bundanya yang membuatkannya kue serta ucapan selamat dari raut wajah yang selama ini dia rindukan.

Saat terlalu fokus dengan lamunannya, dering ponselnya membuat Mentari mengalihkan perhatiannya

Drttt...drtt...drrtt.

"Halo?"

"Ck, pagi-pagi udah sedih aja." ucap seseorang di seberang sana.

Mentari yang mendengar ucapan seseorang itu, langsung melihat nama yang tertera dari ponselnya.

Namun, nihil tak ada icon nama di atasnya. Bingung serta rasa penasaran menjulur ditubuhnya.

MENTARI [SEDANG DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang