Selama 2 hari ini Kaluna tidak ada kesempatan untuk bertemu dengan Kenzie. Ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan dirinya tidak berada di kantor. Hari ini dia berniat untuk mengajak Kenzie pulang bersama, tapi dia tidak melihat laki-laki itu di mejanya.
"Kenzie kemana?" tanya Kaluna pada rekan Kenzie yang duduk di meja samping Kenzie.
"Sudah pulang tadi, Bu." Jawabnya.
"Pulang?" Karyawan itu mengangguk membenarkan.
"Ini baru pukul 04.05 dan Kenzie sudah pulang?" Karyawan itu kembali menganggukkan kepalanya.
Apa Kenzie sedang menghindarinya? Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, mereka berdua tidak berkomunikasi sama sekali. Pikiran Kaluna sedikit kalut, takut jika Kenzie tidak jadi menikahinya karena insiden kemarin.
"Baik kalau begitu. Kalian juga cepat pulang. Jam kerja sudah selesai." Kaluna lalu pergi meninggalkan ruangan divisi sdm itu.
***
"Buset?! Beneran ini yang lo suruh nikahin lo?!" Heboh Gwen, sahabat Kaluna sejak lama. Kini mereka sedang berada di apartement milik perempuan itu. Kaluna hanya mengangguk lalu menyeruput soda kaleng yang disediakan oleh Gwen.
"Anjir, pinter juga lo nyari calon." Gwen terus memperhatikan foto Kenzie yang ada di ponsel Kaluna.
"Trus kok dia mau sih lo suruh buat nikahin lo?"
"Di dunia ini gak ada yang gratis, Gwen. Jelas dia minta imbalan." jawab Kaluna santai.
"Iya lah. Dan ini taruhannya masa depan dia, bayangin aja disuruh nikahin cewek yang gak dia cinta?" Ucapan Gwen itu sedikit menyinggung Kaluna, tapi sialnya ucapan itu memang fakta. "Jadi kesepakatan apa yang lo buat sama dia?" Sambung Gwen semakin penasaran.
"Gue dapet saham utama keluarga gue, dan dia dapet pulau, resort dan pinisi."
"UDAH GILA LO?!" Gwen tidak bisa menahan keterkejutannya, ternyata kesepakatan di antara Kaluna dan Kenzie bukan kesepakatan sembarangan. Dua duanya hanya tentang uang.
"Gak waras sih kalo kata gue." Gwen masih menatap heran ke arah sahabatnya yang masih memasang wajah santai.
"Trus lo setuju?"
"Gue rasa permintaan Kenzie sepadan sama apa yang perlu dia korbanin. Seperti yang lo bilang, ini masalah masa depan dia juga."
"Tapi gue gak nyangka kalo si Kenzie brengsek juga minta sebanyak itu ke elo. Heh mikir! Berapa duit yang harus lo kasih buat semua permintaan Kenzie?"
"Dan lo juga harus inget, seberapa banyak yang bisa gue dapet dari saham utama keluarga gue."
"Emang udah gila sih lo berdua." Gumam Gwen masih tidak habis pikir. Dia pusing sendiri memikirkan hal konyol yang telah dilakukan sahabatnya ini.
"Kemaren lusa gue ketemu Renal."
"Bangsat! Kok bisa?!"
"Tutur bahasa lo bisa lebih baik dikit gak sih? Capek gue denger lo ngumpat mulu dari tadi." Omel Kaluna.
"Lo tonjok gak mukanya dia?" Bukannya menjawab Gwen malah melayangkan pertanyaan lain pada Kaluna.
Benar pikiran Kaluna, ketika dia menceritakan bagaimana pertemuan dirinya dengan Renal tempo hari, Gwen pasti akan sangat marah. Saat ini Gwen sedang mengumpat dengan penuh emosi, semua penghuni kebun binatang telah keluar dari mulut gadis itu.
"Kalo gue jadi Kenzie udah gue ancurin mukanya Renal!"
"Lah tapi ngapain yak? Kenzie kan cuma calon suami pura-pura lo. Ngapain susah susah nonjok orang cuma buat lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama | Jeno Lee x Karina Yoo
FanfictionAwalnya memainkan peran sebagai calon suami dari atasan yang terkenal kaku dan tidak berperasaan adalah hal yang mudah. Tapi semua berubah menjadi sulit ketika dirinya melibatkan perasaan. "Come on! Let's play this drama!" -Kaluna Diomara "It's ove...