Awalnya memainkan peran sebagai calon suami dari atasan yang terkenal kaku dan tidak berperasaan adalah hal yang mudah. Tapi semua berubah menjadi sulit ketika dirinya melibatkan perasaan.
"Come on! Let's play this drama!" -Kaluna Diomara
"It's ove...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjalanan bulan madu yang diidam-idamkan oleh Kaluna akhirnya terwujud hari ini. Bahkan saat di pesawat, Kaluna terlihat sangat semangat, sampai terus menggenggam tangan Kenzie. Rasanya dia sangat senang bisa menghabiskan banyak waktu bersama suaminya itu.
"Happy?" Tanya Kenzie saat mereka baru saja sampai di Bandara Paris Charles de gaulle. Kaluna terus tersenyum sambil melihat ke arah Kenzie yang masih setia menggenggam tangannya. Tentu saja, Kaluna mengangguk semangat mendengar pertanyaan itu. Bahkan dia tanpa segan langsung memberi satu kecupan manis di pipi kanan Kenzie sebagai ucapan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk bulan madu mereka.
"Makasih udah mau luangin waktu buat aku." Ucap Kaluna menatap mata Kenzie dengan tulus.
"Ini udah jadi kewajiban aku, Kaluna. Aku seneng kalo kamu seneng." Jawab Kenzie sambil menangkup pipi Kaluna yang sedikit memerah. Mungkin karena dingin.
****
Untuk hari pertama, sepasang suami istri itu memutuskan untuk istirahat saja di dalam hotel. Kenzie dapat melihat bahwa Kaluna lelah, karena istrinya itu sekarang sudah terlelap di balik selimut hotel yang terlihat sangat hangat. Bahkan Kaluna tidak sempat mengganti pakaiannya. Dia masih menggunakan coat serta pakaian hangat yang dia pakai di dalam pesawat tadi.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, setidaknya Kaluna harus membersihkan diri terlebih dahulu sebelum menggulung badannya lebih dalam di balik selimut. Sehingga dengan pelan, Kenzie mencoba membangunkan Kaluna.
"Sayang, bangun dulu yuk? Kamu belum ganti baju." Kenzie mengelus lembut kening Kaluna, terkadang juga memberikan kecupan lembut. Bukan seperti itu caranya membangunkan Kaluna, Elkenzie. Dia tidak akan terbangun jika kamu memberikan kecupan hangat seperti itu. Lihat, dia malah mencari posisi paling nyaman untuk melanjutkan tidurnya.
Kenzie menyerah saat Kaluna tidak merespon sedikitpun ucapannya. Laki laki itu hendak beranjak untuk membuat kopi yang telah disediakan oleh pihak hotel, untuk sedikit menghangatkan badannya. Karena Paris masih musim dingin sekarang. Suhu nya masih sekitar 3 derajat celcius. Baru saja Kenzie akan bangun dari atas kasur, tangannya sudah dipegang erat oleh Kaluna.
Dengan suara serak khas orang bangun tidur Kaluna berkata, "Mandiin."
"Kebiasaan deh. Air angetnya udah aku siapin, kamu mandi sendiri aja." Jawab Kenzie menolak dengan halus.
"Jahat." Kaluna mengerucutkan bibirnya kesal. "Padahal biasanya kamu juga mandiin aku." Imbuhnya dengan nada seperti anak kecil yang sedang merajuk.
"Ini kalo mamah sama papah tau kamu begini gimana? Heran pasti."
"Mamah sama papah udah khatam sama sifat manja aku, Ken." Kaluna bangun dari tidurnya lalu mengambil posisi duduk. "Atau kalo enggak mau, gendong aja deh sampek kamar mandi. Aku mandi sendiri."
