;sembilan

2.2K 404 31
                                    

Entah sudah berapa kali Kaluna serasa dipermainkan oleh Kenzie. Setelah banyak bisnis yang telah dilakukan oleh kedua orang tuanya, ternyata mereka juga memiliki sebuah resort di Kota Batu. Kaluna tidak habis pikir karena Kenzie yang tidak menceritakan apapun pada dirinya. Tapi memang dia siapa? Dia merasa dekat dengan Kenzie belum sampai satu bulan. 

"Kaluna, kok bengong nduk?" Tanya Tiana yang masih melihat Kaluna diam di depan resort yang menurutnya cukup luas itu. Kenzie sudah masuk lebih dulu meninggalkan dirinya yang sedang mengolah apa yang baru saja dia lihat ini. 

"Ini semua yang bakalan nerusin Mas Kenzie, Mbak. Tapi Mas Kenzie masih belum mau, katanya belum siap." Tiba tiba Wina datang dari belakang dan kini berdiri di samping Kaluna yang masih diam. Seolah mengerti dengan apa yang ada dipikirkan Kaluna, Wina datang untuk menjelaskan. 

"Pasti Mas Kenzie gak pernah cerita apa apa kan? Dia mah gitu orangnya." Imbuh Wina lalu mengajak Kaluna untuk masuk ke dalam. 

"Selamat pagi, Pak Kenzie." Ucap salah seorang karyawan saat Kenzie memasuki lobby resortnya. 

"Pagi." Jawab Kenzie dengan senyum ramah. 

"Gantheng temen cok. Insectivora tah aku." (Ganteng banget, cok. Insectivora dong aku.) Celetuk karyawan laki-laki yang baru saja menyapa Kenzie. 

"Insecure blok!" Respon rekan kerjanya yang masih didengar oleh Wina yang berjalan di belakang Kenzie, dia hanya terkekeh pelan melihat dua karyawan itu. Sedangkan Kaluna hanya diam, dia memang mengakui kalau Kenzie cukup tampan hingga bisa membuat laki-laki merasa insecure, dan membuat banyak wanita yang tergila gila padanya. Bahkan dia juga sangat sering mendengar karyawannya yang bergosip soal ketampanan Kenzie. 

Tak menghabiskan waktu lama, akhirnya Kaluna, Kenzie, Tiana dan Wina segera meninggalkan resort milik keluarga Kenzie itu. Tiana hanya berniat melihat proses pembangunan kolam renang baru di sana, dan ternyata sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditetapkan di awal.

"Kalian ntar langsung pergi aja deh ya, Ibu sama Wina kayaknya bakal lama deh di toko." Ucap Tiana saat dalam perjalanan menuju toko milik Tiana. 

"Emang kita mau kemana?" tanya Kaluna pada Kenzie yang duduk di sampingnya. 

"Jalan-jalan." Jawab Kenzie singkat dan kembali fokus pada kemudinya. Wina dan Tiana diam-diam tersenyum. Mereka merasa Kaluna dan Kenzie sangat terlihat cocok bersama. Walaupun mereka tau, keduanya adalah orang yang sedikit kaku. 

Saat sampai di toko oleh-oleh milik Tiana, Kenzie sempat turun sebentar untuk menyapa beberapa karyawan Tiana yang dirinya sendiri cukup kenal. Sedangkan Kaluna memilih untuk tetap berada di dalam mobil. Dia memutuskan untuk memejamkan matanya sebentar, karena tadi dia bangun cukup pagi. Dia sangat tidak enak jika terus terusan bangun siang, sehingga tadi bangun lebih pagi dari biasanya untuk membantu Tiana menyiapkan sarapan. Bahkan dia bangun lebih dulu daripada Wina, yang membuat dia keheranan sendiri saat melihat Kaluna sudah ada di dapur. 

Tapi saat Kaluna baru saja memejamkan matanya, pintu mobilnya dibuka dengan sedikit kasar dan pelakunya adalah Wina. Tanpa meminta ijin, Wina langsung menarik tangan Kaluna untuk ikut bersamanya. 

"Wina, ada apa sih? Saya baru aja mau tidur loh tadi." Kaluna berusaha melembutkan suaranya padahal dia sudah sangat siap mengomel lebih keras pada Wina yang seenaknya mengganggu istirahatnya. Tapi mana mungkin dia melakukan itu? Andai saja Wina adik kandungnya sendiri.

"Ini lebih penting, Mbak." Wina langsung menyeretnya ke hadapan Kenzie yang kini tengah berbicara dengan seorang wanita yang terlihat cantik dan juga anggun. 

""Eh, Mbak Odelia. Apa kabar?" Tanya Wina tiba-tiba pada wanita itu.

"Wina? Baik banget. Kamu sendiri gimana? Lagi libur semester ya?" tanya wanita itu dengan senyum yang sangat manis menurut Kaluna. 

Pemeran Utama | Jeno Lee x Karina YooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang