"Saya mau ketemu temen temen saya sebentar. Gak papa? Atau mau saya anter pulang aja?" Tanya Kenzie saat baru saja keluar dari basement hotel.
Kaluna tampak menimang, mana yang harus ia pilih. Di satu sisi dia malu jika bertemu dengan teman teman Kenzie, tapi di sisi lain dia masih ingin menghabiskan waktu dengan laki laki itu. Ya, Kaluna sudah paham dengan perasaaannya sendiri. Katakanlah dia mendapatkan karmanya sendiri. Dia yang selalu menyangkal perasaannya itu kini sadar bahwa ada banyak hal yang Kaluna sukai dari Kenzie, dan rasanya dia tidak bisa melepaskan Kenzie begitu saja. Dia memang mengakui perasaannya pada dirinya sendiri tapi tidak mengakuinya pada dunia terutama Kenzie. Biarkan dirinya menyimpan sendiri, hingga dia juga tau bahwa Kenzie juga memiliki perasaaan yang sama padanya.
"Kamu udah pernah ketemu sama mereka kan?"
"Mereka bilang sama kamu?" Kaget Kaluna saat mendengar ucapan Kenzie. Dia masih mengingat dengan jelas malam dimana ada 4 orang laki laki yang membopong tubuh besar Kenzie yang sedang mabuk.
Bahkan Kaluna juga mengingat saat dirinya diinterogasi dadakan oleh mereka. Tapi karena Kaluna yang memang memiliki aura dingin, akhirnya berhasil membuat mereka semua diam tak banyak bertanya lagi.
"Cuma bilang kalo ketemu di kos pas nganterin saya yang lagi mabuk." Jawab Kenzie singkat kembali fokus dengan kemudinya.
"Gak bilang kalo saya diinterogasi habis habisan?" Imbuh Kaluna menatap nyalang ke arah Kenzie, merasa kesal jika mengingat bagaimana dia ditodong berbagai macam pertanyaan. Ada satu pertanyaan yang paling membuatnya naik pitam "Lo dihamilin sama nih bocah ya?" Dan Kaluna juga masih ingat dengan wajah teman Kenzie yang satu itu. Wajahnya tengil dan Kaluna yakin dia tidak akan cocok jika berteman dengannya.
"Interogasi gimana?" Tanya Kenzie santai, seolah tau apa yang telah terjadi.
"Ya gitu. Mereka semua ngeselin. Apalagi yang wajahnya paling tengil. Pingin saya pukul rasanya." Kaluna mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Sedangkan Kenzie hanya tertawa pelan, dia yakin yang dimaksud Kaluna adalah Harsa.
"Tapi ada juga yang godain saya."
Kenzie menghentikan tawanya, "Siapa? Maksudnya yang mukanya kayak gimana?"
Kaluna tampak berpikir sebentar sambil membayangkan laki laki yang menggodanya saat itu. "Matanya bulet kayak boba. Trus rambutnya lurus agak coklat."
Kenzie menghembuskan nafasnya jengkel, sudah dipastikan itu Sekala. Jangankan Kaluna, Wina saja sering sekali digoda Sekala saat adiknya itu datang ke Jakarta. Atau saat mereka berkunjung ke kampung halaman Kenzie.
"Temen kamu aneh semua deh perasaan. Ada lagi satu freak banget. Pas baru dateng dia ngeliat saya sinis banget, eh gak lama tiba tiba teriak teriak ketawa kenceng pas tau temennya kepentok. Padahal kepentok doang loh."
Kalau itu pasti Nathan. Kenzie menobatkan Nathan sebagai manusia paling aneh yang pernah dia temui. Dan faktanya memang seperti itu. Jika dia sedang dalam kondisi mood yang baik dia akan menjadi manusia paling aktif semuka bumi, tapi jika moodnya sedang buruk maka dia seperti mayat hidup.
"Satu lagi, dia mukanya aja yang kayak preman tapi mau ke toilet kamu aja dia minta dianterin. Gak ada yang normal." Desis Kaluna di ujung kalimatnya.
Hugo memang paling jago urusan menghajar orang, tapi dia juga paling cupu jika berurusan dengan hal mistis. Hugo pernah mengaku, seumur hidup dia tidak akan pernah berani ke bioskop untuk menonton film horor. Kenzie ingat saat Hugo ditantang untuk menonton film horor sendiri ke bioskop dan akan dibayar 10 juta oleh teman temannya, dan ditolak mentah mentah olehnya.
Kenzie hanya terkekeh mendengar celotehan Kaluna tentang teman temannya. Tanpa dia sadar ternyata Kaluna mengetahui tingkah teman teman freaknya itu.
"Jadi gimana? Mau ikut gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama | Jeno Lee x Karina Yoo
FanfictionAwalnya memainkan peran sebagai calon suami dari atasan yang terkenal kaku dan tidak berperasaan adalah hal yang mudah. Tapi semua berubah menjadi sulit ketika dirinya melibatkan perasaan. "Come on! Let's play this drama!" -Kaluna Diomara "It's ove...