⚠️2000+ words. Sorry aku update lagi wkwk. ini flashback masa kecilnya Kaluna sama Kenzie ya.. Happy reading~
****
Seorang laki laki tua namun masih terlihat sangat tegas itu memasuki sebuah bangunan yang cukup besar. Hari ini dia berniat menemui cucu kesayangannya. Cucu yang sudah dua minggu ini tidak ia temui.
"Kakek!!!" Teriak anak berusia 6 tahun itu saat melihat kakeknya masuk ke dalam rumahnya.
"Aduh cucu kakek yang paling ganteng." Laki laki tua bernama Gunawan itu mengangkat tubuh mungil Kenzie ke dalam gendongannya.
"Kenzie punya mainan baru, kakek mau main sama Kenzie?" Tanya Kenzie kecil pada kakeknya itu.
"Kakek juga ada hadiah buat Kenzie. Mau liat?" Gunawan tampak sumringah saat akan menunjukkan hadiah darinya untuk Kenzie.
Sama halnya dengan Kenzie yang terlihat semangat tentang hadiah apa yang dimaksud kakeknya. Dia sering sekali mendapat hadiah berupa mainan atau bahkan baju dari Gunawan.
Masih berada di gendongan kakeknya, kini Kenzie kecil diajak ke halaman rumahnya, dimana mobil Gunawan terparkir. Mata Kenzie kecil langsung tertuju pada sebuah sepeda kecil yang ada di depan mobil kakeknya.
"Itu sepeda siapa kek?" Tanya nya dengan nada semangat.
"Sepeda Kenzie doong.." Mendengar itu, Kenzie kecil langsung melompat turun dari gendongan Gunawan. Dia langsung berlari penuh semangat mendekati sepeda barunya itu.
"Yeeeyy!! Kenzie punya sepeda baru!!!" Teriak Kenzie sambil melompat lompat kegirangan. Matanya berbentuk bulan sabit tanda dia memang menyukai hadiah dari kakeknya itu.
"Bilang apa sama kakek?" Tanya Ibu Kenzie yang baru saja muncul dari dalam rumah.
"Makasih kakek! Kenzie suka sekali!" Ucap Kenzie kecil lalu berlari untuk memeluk kakeknya.
Gunawan mengangguk lalu kembali fokus dengan Kenzie yang kini masih berusaha mencoba menaiki sepedanya.
Kebetulan sepeda ini juga hadiah dari Gunawan, karena Kenzie sudah bisa membaca.
"Jangan jauh jauh Kenzie!" Teriak Gunawan sedikit lantang, saat Kenzie perlahan menjauh dari area halaman rumahnya.
Braakk
Kenzie yang belum mahir itu terpeleset beberapa tumpukan pasir yang membuatnya terjatuh. Kenzie baru sadar bahwa dia berada di jarak yang cukup jauh dari halaman rumahnya. Pasti kakeknya tidak tau kalau dia jatuh. Merasa perih di lututnya, Kenzie menangis dengan suara pelan. Dia tidak bisa pulang dengan menuntun sepedanya, lututnya terlalu perih.
"Cowok kok nangis." Suara seorang gadis kecil yang kini berdiri di hadapan Kenzie. Bukannya menolong, gadis kecil itu malah mengolok Kenzie dengan tatapan dinginnya.
Kenzie kecil pun tak ada niatan menanggapi. Jika tidak ingin menolong lebih baik kamu pergi, pikir Kenzie masih menangis meratapi lututnya yang terluka.
Tiba tiba Kenzie melihat gadis kecil yang seumuran dengannya itu mengulurkan tangan, tidak paham apa maksudnya, Kenzie hanya diam menatap tangan mungil itu.
"Cepat berdiri! Tanganku pegal sekali ini." Dengus gadis itu memerintah. Kenzie dengan ragu menggapai tangan itu untuk membantunya berdiri. Setelah Kenzie berdiri, gadis itu membantu sepeda Kenzie yang tergeletak.
"Rumahmu dimana?"
"Di sana." Jawab Kenzie pelan masih sesenggukan karena menangis.
"Ayo aku antar. Udah gausah nangis, cengeng banget." Gadis itu terus mengolok Kenzie yang masih sesenggukan. Walaupun begitu, Kenzie tau bahwa gadis ini adalah anak baik. Buktinya dia mau mengantar Kenzie pulang dengan menuntun sepedanya, sedangkan Kenzie sendiri berjalan dengan perlahan karena lututnya yang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama | Jeno Lee x Karina Yoo
FanfictionAwalnya memainkan peran sebagai calon suami dari atasan yang terkenal kaku dan tidak berperasaan adalah hal yang mudah. Tapi semua berubah menjadi sulit ketika dirinya melibatkan perasaan. "Come on! Let's play this drama!" -Kaluna Diomara "It's ove...