;duapuluhtiga

2.6K 430 11
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lebih tapi empat orang ini malah duduk dengan santai di meja makan villa yang sedang mereka huni untuk beberapa hari. Kenzie terlihat melihat berkas berkas yang baru saja diberikan oleh Harsa. Proyek besar yang sedang dia kerjakan bersama dengan ke empat temannya termasuk Hugo yang tidak bisa ikut ke Bali. 

"Gue rasa udah saatnya lo resign dari Diomara Hotel deh, Ken." Ucap Nathan yang diangguki oleh Harsa dan juga Sekala. 

"Proyek ini gak bisa lo lepasin soalnya. Harus dipantau langsung sama lo. Ini mega proyek pertama kita, Ken." Imbuh Sekala yang malam ini terlihat lebih serius. 

Kenzie melihat kembali berkas itu. 

Hal utama dalam hidupnya yang tidak diketahui oleh Kaluna bahkan keluarganya sendiri. Selama 5 tahun belakangan ini, Kenzie, Nathan, Harsa, Sekala dan Hugo telah mendirikan bisnisnya sendiri. Sebuah bisnis kontruksi yang memiliki modal awal dari ayah Hugo. Investasi yang diberikan oleh ayah Hugo cukup besar, yang membuat Hugo tidak berani menggunakan uang itu untuk membuka sendiri bisnisnya. Tentu dia membutuhkan orang orang yang dia percaya. Dan itu adalah teman dekatnya sendiri.

Bisnis yang tidak terlalu besar dimulai di sebuah kantor kecil dengan karyawan berjumlah kurang dari 20 orang saja. Proyek pertama mereka berupa perumahan kecil di ujung kota dan berhasil mereka lakukan. Akhirnya perusahaan baru mereka mendapat beberapa tawaran proyek yang lebih besar. Hngga di tahun ketiga, perusahaan konstruksi itu terus berkembang pesat hingga kini telah memiliki karyawan lebih dari 100 orang. Banyak tender yang mereka menangkan, termasuk tender pembangunan jalan tol di daerah Jawa Timur. Mega proyek pertama mereka. 

Kenzie selama ini bisa menyambi pekerjaannya di hotel serta di perusahaan yang dia dirikan bersama dengan rekan rekannya, itulah mengapa Kenzie sering telat saat datang ke hotel. Karena di hari biasa setelah pulang dari hotel, Kenzie akan mengerjakan pekerjaannya yang lain hingga dinihari. 

Tak ada yang mengetahui tentang bisnis ini termasuk keluarganya, karena belum saatnya. 

"Lo sebagai direktur operasional harus turun langsung, Ken." Harsa ikut menambahi. 

Mereka berempat memiliki tugas masing-masing di perusahaan kontruksi tersebut. 

"Oke, tapi gue harus ngomong dulu sama Kaluna." 

Ketiga teman Kenzie mengangguk setuju, "Trus keluarga lo juga harus tau dong. Kalo selama ini lo juga ngejalanin bisnis lain?" Imbuh Nathan.

"Iya nanti gue kasih tau. Kalo gue diamuk sama mereka gimana ya?" Tiba tiba saja Kenzie merasa khawatir. 

"Yah paling diomelin doang. Tenang aja. Toh ini juga udah menghasilkan banyak kan?" Maksud Harsa adalah penghasilan Kenzie di perusahaan kontruksi mereka yang telah tumbuh lebih besar. Bahkan mereka tidak menyangka jika perusahaan ini bisa berkembang dengan cukup pesat. Berterima kasihlah pada Ayah Hugo yang memang memiliki banyak rekan di kalangan bisnis, sehingga itu juga menjadi salah satu previllege bagi perusahan mereka. 

"Bukan itu, maksud gue...." Kenzie hanya bingung harus bagaimana dia menceritakan pada keluarganya. Terlebih lagi ayahnya yang selalu bersikeras agar Kenzie dapat menggantikan posisinya dalam mengurus bisnis keluarga. Dengan begini maka semakin sulit bagi Kenzie untuk memenuhi keinginan ayahnya itu. 

"Nanti kita bantu buat ngasih penjelasan ke om sama tante deh." Ucap Nathan berusaha untuk menenangkan Kenzie. 

"Bahkan ke Kaluna juga bisa kita bantu buat jelasin." Imbuh Harsa mencoba agar Kenzie lebih tenang. Mereka juga berpikir bahwa Kenzie juga berperan penting di perusahaan serta proyek ini. Sehingga bagaimanapun Kenzie harus ikut andil, terlebih dia yang menjabat sebagai direktur operasional di sana. 

Pemeran Utama | Jeno Lee x Karina YooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang