;duapuluhempat

3.3K 425 33
                                    

Saat pulang kantor, Kenzie sudah menunggu Kaluna di lobby lantai dimana ruang kerja Kaluna berada. Dia hanya tidak ingin Kaluna menghindarinya, sehingga dengan sigap Kenzie menunggu di lobby. Tak lama Kaluna keluar dari ruangannya dengan tatapan yang masih terasa dingin bagi Kenzie. 

"Pulang sama aku ya?" Kenzie langsung berjalan mendekat ke arah Kaluna. Wanita itu masih bergeming tidak mau menjawab apapun yang Kenzie ucapkan. 

"Supir kamu udah aku suruh pulang, jadi mau gak mau kamu pulang sama aku." Ucap Kenzie sekali lagi. Kaluna langsung menatap tak suka pada Kenzie. Kini mereka berdua sedang berada di dalam lift menuju basement. 

"Seenaknya banget nyuruh nyuruh pulang. Dia itu kerja buat aku bukan kamu." 

"Kaluna? Kita omongin baik-baik dulu. Jangan kayak gini." Ucap Kenzie mencoba menenangkan Kaluna yang masih saja emosi. Kenzie paham dan tau pasti hal seperti ini akan terjadi saat dirinya mengatakan tentang bisnisnya bersama teman-temannya itu. Bahkan tak hanya Kaluna, sekarang ayahnya sedang mendiami Kenzie juga. 

Kenzie yang kelewat lembut dalam menghadapi Kaluna, akhirnya wanita itu luluh dan mau diajak berbicara berdua. Laki-laki itu paham betul jika dia membicarakan hal serius dengan Kaluna dalam keadaan perut kosong, maka sama saja dia akan menimbulkan masalah baru. Kaluna sangat cranky ketika dia sedang lapar. Oleh karena itu, Kenzie membawanya ke sebuah restoran bergaya eropa untuk mengisi perut mereka. 

"Kamu mau makan apa?" Tanya Kenzie memastikan karena sejak tadi Kaluna masih sibuk dengan ponselnya. 

"Samain kayak kamu aja." Jawab Kaluna singkat. 

Dua manusia itu sekarang sedang fokus dengan makanan masing-masing. Mereka tidak ingin merusak suasana yang tenang, walaupun aura dingin Kaluna begitu dominan bagi Kenzie. Dia hanya perlu tenang untuk menghadapi Kaluna yang seperti ini. Setelah mereka menyelesaikan kegiatan makan malam mereka, maka inilah saatnya yang tepat bagi Kenzie untuk memulai pembicaraan. 

"Maafin aku. Aku bukan gak mau cerita, Kaluna." Ucap Kenzie meminta maaf terlebih dahulu, berusaha meredam emosi yang ada di diri Kaluna

"Kenapa? Kenapa resign? Kamu gak mau deket sama aku terus?" 

Kenzie menggelengkan kepalanya cepat, sungguh spekulasi yang jauh dari otaknya. Tidak ada sedikitpun niat Kenzie untuk menjauhi Kaluna. Untuk apa dia melakukan itu sedangkan keduanya akan segera menikah dalam waktu dekat?

"Trus?" 

Kenzie mulai menceritakan sejak awal, mengapa dia harus mengajukan surat pengunduran diri di Hotel Diomara. Hal tersebut cukup membuat Kaluna keheranan, ternyata selama ini Kenzie juga bekerja di tempat lain? Dengan pendapatan yang pasti jauh lebih tinggi dari pendapatan yang ia dapatkan di hotelnya?

Pernyataan Kenzie yang semakin membuat Kaluna terkejut adalah alasan dia masih bertahan sejauh ini di Diomara Palace Hotel. 

"Biar bisa liat kamu terus, walaupun dari jauh." Jawabnya tanpa membutuhkan waktu yang lama. "Itu satu satunya cara aku biar bisa liat kamu, Kaluna." 

Saat ini Kaluna bingung harus merespon seperti apa. "Ayah sama Ibu gimana? Mereka udah tau?" 

"Udah. Tapi ya gitu, ayah ngediemin aku beberapa minggu ini. Tiap aku telfon pasti gak mau ngomong. Kalo ibu setuju setuju aja. Yah, mungkin ayah kecewa banget karena aku beneran gak bisa lanjutin bisnis keluarga." Suara Kenzie melemah, dia juga cukup menyesalkan karena tidak bisa mewujudkan keinginan kedua orang tuanya. 

"Makanya kamu jangan ikutan marah, kalo kamu marah terus aku gimana?" 

Ucapan Kenzie itu berhasil membuat Kaluna benar-benar luluh, wanita itu lalu meraih tangan Kenzie yang berada di atas meja, mengelusnya dengan lembut, mencoba memberi ketenangan. Agar segala pikiran buruk yang ada di otaknya itu berkurang. 

Pemeran Utama | Jeno Lee x Karina YooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang