CHAPTER 05

3.6K 327 6
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

BRAKKK....!!!!

"Kau benar-benar sialan...!!!"

"Kenapa?! Sudah ayah bilang kalau kau harus mejaganya untukku dan bukan untukmu... DIA TAWANAN KU VEGAS!!!" Ayah Vegas benar-benar tak habis pikir dengan isi kepala putranya.

"Untuk apa kau menjadikannya tawanan?!" Vegas murka saat ini juga, ia sudah lama menjaga Pete dan ingin dilepas?! Sayangnya Vegas bukanlah orang yang gampang dengan mudah melepaskan apa yang sudah menjadi miliknya.

"KAKAKNYA TELAH MEMBUNUH IBUMU VEGAS!...IBUMU!!!"

DEG!

Vegas mematung atas ucapan ayahnya, jantungnya benar-benar sakit saat tahu kenyataan ini. Ibunya....

Ibunya yang paling sayangnya....

Kepalanya tiba-tiba mau pecah mendengar semuanya, telinganya ikut berdengung saat itu juga. Jantungnya seperti tertusuk dengan sangat keras, kakinya tidak mampu lagi menahannya dan berakhir dirinya berlutut dengan kepala yang sangat nyeri.

Sedangkan Gun selaku ayah Vegas langsung menyeringai licik melihat reaksi anaknya, ia sangat senang. Tapi sesungguhnya ia juga sakit melihat anaknya yang rapuh ini.

Vegas menatap ayahnya dengan lekat dan tajam, tatapan menusuk itu benar-benar ingin membunuh ayahnya.

"Baiklah, kenapa aku ingin menjadikan Pete sebagai tawananku? Selain kakaknya telah membunuh ibumu tapi dia juga menyukai Pete. Adik tirinya sendiri."

Alis Vegas mengerut, "Berarti yang kubunuh beberapa hari yang lalu adalah ibunya kakak tirinya Pete?!"

"Pintar, wanita itu adalah ibunya. Dan kakaknya adalah seorang gembong narkoba di chiangmai, aku ingin menjadikan Pete sebagai tawanan agar  orang itu datang kesini!" Jelas Gun pada anaknya.

"Tapi kenapa harus Pete yang ingin kau jadikan tahanan? Apa kau sudah tidak sayang padaku ayah?" Vegas menatap ayahnya dengan tatapan terluka, dan itu sangat jelas dimata Gun. Siapa yang rela kekasih hatinya dijadikan umpan yang akan berujung maut? Tentu Vegas tidak mau.

"Aku sayang padamu nak, tapi kau mencintai orang yang salah. Kakaknya telah membunuh ibumu, Orang yang mengandungmu telah dibunuh oleh kakaknya Pete."

"Tapi bagaimana jika Pete diambil?!"

Ayah Vegas diam.......

Bibirnya seakan bungkam saat ini juga...

Vegas tersenyum kecut dengan dada yang sakit, sangat sakit.

Pete adalah orang yang dicintainya.

Dan orang yang telah membunuh ibunya adalah kakak Pete...


'Sudah saatnya aku merampas kesucian mu, Pete' batinnya bergumam

.

.

.

.

Macau dan Venice sedang duduk bersama disekitaran kolam berenang kampus, mata Macau dengan jeli melihat seseorang yang sepertinya tidak asing.

"Kau lihat disana." Macau menunjuk sesuatu pakai dagunya.

Venice menyipitkan matanya, "siapa? Takhun? Ada apa?" Hal itu membuat mata Macau memicing tajam kearah sepupu brengseknya ini.

"Dia sekarang mau berenang, jadi otomatis dia akan menyelam." Mendengar itu membuat Venice mengerutkan dahinya bingung.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang