Happy Reading
.
.
.
.
Macau tahu ini salah, karna ini semua berasal dari kesalahannya. Andaikan saja jika dirinya tidak meninggalkan Big sehabis mereka bercinta sebulan yang lalu mungkin hubungannya dan Big akan baik-baik saja, Vegas yang melihat ekspresi Macau yang berubah-ubah langsung mengerutkan dahinya.
"Kau kenapa nong?" Tanya Vegas seraya duduk disamping Macau dan meletakkan susu butter di meja.
Macau menoleh dan tersenyum kecut, "I'm very bad, can you give me some advice?"
"Saran? Kau mau saran tentang apa?" Vegas mengernyit heran dengan adiknya yang satu ini.
Macau langsung memperbaiki duduknya dan menoleh kearah Vegas, "Phi, kau dan phi Pete akan segera menikah kan?"
"Iya" Vegas mengangguk.
"Kau dominan kan phi?"
"Oh jelas, keponakanmu ada di perut Pete. Ada apa denganmu nong?" Tanya Vegas mengernyit bingung.
"Aku mau bertanya, jika selesai bercinta lantas ditinggal salah kita sebagai dominan apa?" Tanya Macau dengan serius.
Saat ini hanya Vegas seorang yang menganggap jika Macau itu gila dan sinting. "Begini Macau, kalau punya submissiv dan kalian baru selesai bercinta maka jangan tinggalkan dia. Itu yang kudapat selama bersama Pete, aku tidak tahu apa penyebabnya tapi tolong jangan ditinggalkan. Pete pernah menangis sesegukan setelah aku berhubungan seks dengannya padahal aku hanya mengambil lap basah untuknya, tapi lain cerita lagi kalau dia mabuk." Jelas Vegas seraya meminum susu butternya.
"Bagaimana kalau submissiv ku dalam keadaan mabuk?" Ucapan Macau membuat Vegas langsung menoleh dan menatapnya lekat.
"Dia mabuk berarti disitu dia dalam keadaan tidak sadar dan pasti penglihatannya buram, dan ketika kalian berhubungan seks maka dia tidak tahu dengan siapa dirinya bercinta. Sepertinya kau tahu maksudku Macau, aku akan benar-benar mengeluarkan otakmu jika kau tidak mampu berfikir apa maksudku..." Sarkas Vegas lalu membuka macbook miliknya.
Macau menaikkan alisnya lalu terdiam sesaat, "Aku tidak tahu kenapa setelah bercinta pasti submissiv selalu minta disayang dan akan sangat manja." Ujar Vegas seraya terus mengecek sahamnya.
"Sekarang phi Pete dimana?" Tanya Macau.
"Dikamar sedang tidur..."
"Kenapa phi tidak kesana?" Tanya Macau
"Kalau aku kesana dia akan minta di peluk dan disayang, sedangkan aku harus bekerja ekstra untuk acara pernikahanku yang spektakuler minggu depan." Cercanya sambil terus fokus bekerja.
Macau langsung berdiri dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya dengan kasar, ia memasuki mobil putihnya dan melajukan mobil putih itu di tengahnya malam yang begitu dingin.
Vegas yang melihatnya pun bersemirk lalu mengambil ponselnya, "Kau rawat Big dengan baik, Tay. Dan jaga kandungannya hingga Macau yang datang sendiri di sana."
"Khab, khun Vegas."
Vegas mematikan ponselnya secara sepihak, ia tahu seberapa gilanya Macau 3 minggu terakhir ini. Vegas bahkan melihat beberapa tiket pesawat ke luar negeri hanya untuk mencari pria manis itu, ia tahu betapa sakitnya Macau seminggu setelah Big menghilang seperti ditelan bumi.
"Ini hukumannya karna dulu kau ceroboh dalam menjaga Pete hingga Pete dipernah diculik." Gumamnya pelan seraya menutup macbook miliknya.
Vegas bekerja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silent
General Fiction"Anak? baiklah! akan kutunjuk dia sebagai ibu dari anakku" "Siapa dia? Aku bahkan tidak mengenal paras wajahnya." #Rank 1 Heartbeat (Selasa 26 july 2022) #Rank 22 Kejam (Kamis, 15 Agustus 2022)