Happy Reading
.
.
.
.
Didalam ruangan gelap dan bau anyir begitu kuat menyeruak di sekitaran, perempuan yang awalnya tergeletak tak sadarkan diri langsung membuka perlahan matanya. Pintu terbuka dengan sangat sedikit, cahaya itu yang menjadi penanda jika pintu itu terbuka.
Matanya mengerjap sayu dengan sesekali menggekkan tangannya yang diborgol kuat, bibir merahnya menyeringai bak seorang iblis. Otak pintarnya seakan merencanakan sesuatu yang sangat jahat.
Collan melirik tangannya yang diborgol dan melihat pisau lipat tepat berada di sampingnya, Gun tak sengaja membuangnya ke segala arah setelah menyiksa dirinya yang tak berdaya.
CLIK..!!!
Borgol itu terlepas disaat Collan menancapkan pisau lipat itu tepat di lubang kuncinya, sungguh! Dirinya merasa bahagia saat kesempatan gemilan itu tertera di depan matanya.
Ia berusaha bangun dari sakitnya, darah telah merembes di beberapa bagian tubuhnya. Urat kakinya seakan diputus dengan paksa membuat Collan harus berjalan dengan begitu tertatih, ia harus keluar dari rumah ini dan membawa Pete pergi jauh.
Collan membuka pintu itu, ia bersyukur karna keadaan rumah dalam keadaan sepi jadi dia bisa mencari dimana Pete berada untuk dibawa pergi.
"Tunggu aku nong, kau pasti sangat tersiksa disini. Jika ibuku tidak memperlakukanmu dengan baik maka aku yang akan memperlakukanmu dengan baik, aku sayang padamu Pete." Gumamnya seraya mengambil pistol Magnum miliknya yang tergeletak begitu saja di lantai marmer mahal itu.
.
.
.
.
Vegas, Kinn, dan Kim sudah berangkat kerja sejam yang lalu. Dan kini yang tertinggal di rumah hanya Venice dan Macau yang sedari bermain judi dengan taruhan potato chips dan minuman brown sugar, ya walaupun mereka hanya berjudi recehan tapi minimal itu bisa memperbanyak stock makanan mereka kedepannya.
"Kau harus tahu bahwa kau tidak akan bisa mengalahkanku, wahai putri dugong." Nyinyir Macau sambil terkekeh geli.
"Kau belum membaca taktik milikku, pangeran katak bisulan. Kau tidak akan bisa memahami wanita sepenuhnya." Venice mengibaskan rambutnya angkuh, tanpa tahu jika seseorang sedari tadi berjalan mengendap-endap dengan seorang pria yang sudah telah dibius didalam rengkuhannya.
Seseorang itu berjalan bersembunyi-sembunyi melewati ruang keluarga dan menuju tangga yang turun kebawah untuk mencapai lantai pertama mansion ini, tangannya sedikit kebas karna harus membawa Pete dari lantai tujuh mansion hingga ke lantai 2 saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silent
General Fiction"Anak? baiklah! akan kutunjuk dia sebagai ibu dari anakku" "Siapa dia? Aku bahkan tidak mengenal paras wajahnya." #Rank 1 Heartbeat (Selasa 26 july 2022) #Rank 22 Kejam (Kamis, 15 Agustus 2022)