CHAPTER 08

3K 288 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Happy Reading

.

.

.

.

"Ayah~~ Tolong bantu kami... ~~" Venice berucap heboh saat telponnya diangkat.

"Ya nak? Kau baik?" Tanya Tn.Korn di sebelah telepon.

"Ayah! Istrinya phi Vegas diculik~~ bantulah kami ayah...~"

"Sebentar! Jangan panik, tenangkan dirimu dulu oke? Bicara pelan-pelan ada apa?" Tanya Tn.Korn

"Ayah, aku butuh bantuan... Istrinya phi Vegas diculik dan sedang mengandung, dan—"

"Yak! Sejak kapan Vegas menikah?! Dan kenapa tidak mengundangku?!?! Hanya ayah sendiri yang tidak diundang begitu?! BAGUS KALIAN...!!!" Tanya Tn.Korn dengan beruntun.

"Bukan! Maksudku... Aarrrgghhh... Nanti saja kujelaskan Ayah! Sekarang akan kukirim biodatanya padamu dan suruh orang bawahmu untuk melacaknya!" Venice benar-benar geram.

"Dengar nak, kau tidak boleh panik. Kalau kau panik kau hanya akan membuat dirimu dalam bahaya, kau bisa menabrak orang. Kau sedang berkendara, kan?"

"Ayah terlambat mengingatkan, aku sudah menabrak orang tadi. Sampai ketemu disana Ayah..." Venice memutuskan sambungan teleponnya dengan sepihak.

Saat dirinya melajukan mobilnya ia melihat mobil Macau yang berada di dibelakang sana, "Aisshh... Bocah itu kenapa menyusulku?! Menyusahkan saja..." Venice menggerutu.

Venice terburu-buru memarkirkan mobilnya tepat disamping mobil milik Vegas yang pintunya terbuka dan mesinnya yang masih menyala, Venice turun dengan pisau terselip di sepatu boots hitam yang melindungi kaki hingga lututnya. Venice memperbaiki celana jeans hitam ketat yang membalut kaki jenjangnya, merapikan  sedikit baju sexynya yang memeluk tubuh atasnya.

Venice masuk kedalam sebuah apartement mewah, ia menekan tombol apartement yang ternyata ada Vegas juga didalamnya.

Vegas bersifat acuh lalu mengisi peluru di pistol magnum miliknya, dan bersiap untuk memulai perang.

.

.

.

.

"Huekkkk...." Vegas tiba-tiba saja mual saat berjalan menuju Apartement bersama sepupu dan adiknya.

"Phi, kau kenapa?" Tanya Venice saat melihat kakak sepupunya buru-buru mencari wastafel terdekat seraya memuntahkan isi perutnya.

Macau melipat tangannya di depan dada seraya melihat kakaknya yang seakan-akan memuntahkan isi perut didalam wastafel.

"Aku tidak tahu... Huweekkk... Huwwekkk...." Vegas merasakan jika perutnya benar-benar berputar dan kepalanya sangat pusing, hingga kedua orang yang sedari tadi hanya melihat Vegas langsung saling menatap satu sama lain.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang