CHAPTER 22

661 61 8
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

Tepat dipukul jam 12 malam Vegas duduk di ruang kerjanya dengan beberapa berkas, saking sibuknya ia jadi tak sadar jika 3 orang telah masuk di ruang kerjanya. Salahkan saja dirinya yang terlalu sibuk.

"Phi, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Apa boleh?" Ucap Macau yang di belakangnya ada Vionce dan juga Kinn.

Vegas menoleh sedikit, "Apa urgent?"

"Very Urgent, dan kau harus tahu ini akan seurgent apa." Macau duduk di sofa tersebut seraya meletakkan tas kerjanya yang berisi beberapa dokumen penting.

Dan hal itu diikuti oleh Kinn dan juga Vionce, "Dan kau Kinn, buat apa kau kemari? Vionce? Kau juga kenapa?" Ujar Vegas beranjak dari duduknya dan berjalan kearah mereka.

Kinn menghela nafasnya kasar seraya menatap Vegas dengan dingin, "Vegas, apa sebelumnya kau tahu latar belakang keluarga istrimu?"

"Iya, dia hanya punya ibu tiri dan kakak tiri yang waktu itu. Kau tidak ingat?" Vegas menaikkan alisnya.

"Iya aku ingat, tapi coba kau lihat dokumen ini. Sejujurnya ini menggangguku 2 hari yang lalu, tapi coba kau check." Kinn menyerahkan beberapa dokumen pada Vegas.

"Helix?! Apa ini? Aku tidak butuh data orang licik sepertinya."

"Kau lihat dan perhatikan dulu phi, pasti ada mengganjal tentang sesuatu."

"Sungguh ini membuatku berpikir keras tadi malam, dan data ini kudapat dari rumah sakit." Ujar Vionce.

Macau menatap Vionce kesal, "Apa yang kau lakukan di rumah sakit?! Kau hamil?" Sinis Macau.

"Bukan sialan, kau pikir check kehamilan harus setiap hari?! Badanku selalu kena benda keras, aku juga manusia asal kau tahu!" Sarkasnya Vionce.

"Yakin kau manusia?! Kukira iblis tidak bisa sakit."

"Sebaiknya kau check saja Vegas, aku tahu kau tidak akan tinggal diam jika itu istrimu." Ujar Kinn  melihat Vegas menatap data itu dengan dingin.

Wajah datar Vegas memang mengerikan karna baik itu Kinn sendiri pun tidak bisa membaca arti raut wajah itu, namun setidaknya dengan adanya Pete bisa membuat manusia setengah iblis ini sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Kinn tahu betapa sayangnya Vegas dengan Pete hingga mampu membuat sepupunya yang satu ini tak berdaya dan kehilangan akal, bisa ia pastikan jika Pete adalah cinta pertama dan terakhir untuk Vegas Archer.

.

.

.

.

.

Pete mengusap perut buncitnya di halaman belakang, kemeja putih kebesaran menutupi tubuh bogelnya hingga lutut dan sudah di pastikan ia tidak memakai bawahan apapun.

Pete tersenyum manis saat telapaknya merasakan gerakan halus di dalam perutnya, "Selamat siang Nyonya Vegas, ini sudah waktunya makan siang." Ucap salah satu ketua maid yang ada disana.

Pete tersenyum seraya mengusap perutnya, "Bawa makanannya kemari, dan makanlah bersamaku."

"Maafkan saya nyonya, tuan Vegas bisa marah besar kalau tahu ada yang mengganggu nyonya."

"Tapi kau tidak menggangguku, suamiku selalu diluar rumah." Ucap Pete.

"Kenapa tidak memintanya untuk menemani nyonya Vegas di rumah?" Tanya Fans.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang