CHAPTER 12

2.7K 242 7
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

Venice menatap tajam Big yang bersembunyi di bahu lebar Macau, Big sesekali mengintip dengan takut. Ia takut dengan tatapan menusuk milik Venice.

"Yak kau jangan menatap dia seperti itu, kau menakutinya phi." Protes Macau tidak terima.

"Aku tidak berbicara padamu bocah, aku berbicara pada manusia di belakangmu. Berikan dia padaku, aku mau berbicara serius dengannya." Venice menunjuk orang yang berada di belakang Macau.

"Aku yang akan mencekikmu kalau kau memukulnya..."

"Aissshh ini anak, siapa juga yang mau memukulnya?! Aku hanya mau berbicara serius dengannya." Kesal Venice pada Macau.

SREEKK...!!

Venice menarik Big dari belakang Macau dan membawanya cepat ke halaman belakang, ia benar-benar tidak mempedulikan teriakan Macau.

"Didalam perutnya ada anakku...!!!" Kesal Macau.

"Aku Tahu!!!" Balas Venice sambil terus membawa Big ke halaman belakang.

Sedangkan Pete hanya duduk di kursi seraya meminum susu hamilnya, "Duduk dulu nong, aku mau berbicara padamu." Pete menepuk sisi sofa yang kosong.

"Khab phi?" Macau mendudukkan dirinya di samping Pete.

"Sejak kapan kau menyukai sahabatku?" Tanya Pete dengan serius.

"Sudah lama, sejak dia masuk kuliah."

PLAKKK...!!!

Pete memukul kepala Macau dengan kesal tepat disaat Vegas datang dan duduk di sofa sambil membawa susu butter miliknya, "Pukul saja sayang kalau dia salah, aku tidak akan melarangmu." Ujar Vegas seraya menatap Macau dengan sengit.

"Dasar pengecut, kenapa hanya diam kalau kau menyukainya?! Kau tahu kalau Big pernah hampir mencintai gadis pelacur di kampus, kau tidak ingat?!" Omel Pete dengan wajah manisnya yang seperti singa betina.

"Tapi aku hanya menjaganya dalam diam phi, aku hanya ingin mengikuti cara seseorang yang mencintai pujaan hatinya dalam diam." Ujar Macau yang membuat Vegas langsung menatapnya tajam.

"Siapa dia?! Orang gila macam apa itu? Orang yang kau cintai tidak akan pernah tahu kalau kau hanya diam, Macau. Nyatakan perasaanmu kalau memang jantan, dasar lelaki buaya." Tajam Pete menatap sengit Macau.

Sedangkan Macau melirik Vegas yang daritadi hanya diam seakan mengatakan, 'Aku tidak pernah menyuruhmu mencintai Big dalam diam keparat!!!, itu hanya berlaku untuk aku dan Pete seorang.'

.

.

.

.

Gun benar-benar kagum dengan Macau dan Venice, Venice berhasil memutilasi tubuh Collan dengan sangat sadis sedangkan Macau menyiksa Takhun dengan begitu mengerikan.

Namun tak bisa ia pungkiri jika Vegas lebih hebat dari keduanya, Vegas bahkan pernah membantai satu kota kecil di Italy atas persembunyian dan jual beli narkoba dengan jumlah yang besar.

"Jadi bagaimana dengan resepsi pernikahan Vegas minggu depan?" Tanya Tn.Korn yang sedang meminum kopinya.

"Aku tidak ikut campur dalam pernikahannya, tapi yang kulihat sepertinya sudah mendekati 100%."

"Akhirnya ada salah satu keturunan di keluarga kita yang akan menikah, aku kira mereka akan sendiri sampai mereka mati." Ujar Ny.Janyakorn dengan gaya anggunnya.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang