CHAPTER 17

2.1K 189 12
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

Vionce mengernyit bingung dan sesekali tersenyum dengan indahnya, lalu tiba-tiba sedikit terkekeh seperti orang stress. Hal itu membuat Macau dan Kinn jengah yang sedari tadi hanya membuat proposal dan surat pengajuan.

TAK!

"Kau sudah gila atau sinting? Mending kau menikah daripada keburu idiot." Cerca Macau.

"Cihh... Mentang-mentang sudah ingin jadi ayah dan kau melupakan aku sebagai kakakmu? Ohhh... Baguslahh, hebat kalian semua." Vionce mengangkat kakinya seraya menyesap rokoknya di belahan jarinya.

"Bagaimana dengan si Heongul itu? Kau punya rencana untuk menghancurkannya?" Kinn menaikkan alisnya.

"Tenang, aku dan Vionce ahli masalah ini. Benar tidak?" Macau dan Vionce langsung ber-highfive.

"Jelas Man, Oh iyya kalau misalnya Vegas datang mencariku katakan saja kalau aku pergi sebentar  dan tidak akan lama. Aku tahu dia paling benci menunggu." Vionce menepuk sedikit bahu Kinn lalu pergi meninggalkan ruangan sendiri.

Sedangkan Macau langsung melihat kepergian Vionce dengan tatapan datarnya, ia seperti melihat sesuatu dari punggung sempit wanita cantik itu. Ia sadar dan ia tahu betapa kejamnya sosok tersebut jika sudah benar-benar marah.

"Aku tidak yakin wanita itu normal, dia seperti... Gila?" Macau memiringkan kepalanya sedikit pertanda bingung.

"Dia tidak gila, tapi sedikit sinting. Kau bisa lihat dari cara dia berjalan, kelihatan jalangnya bukan?" Sahut Kinn.

"Yeahh... So Bitch"

.

.

.

.

"Aku menunggumu di ruanganku, aku ingin bicara denganmu." Vegas melepas jas miliknya dan membuka dua kancing atasnya.

"Kau ingin berbicara apa?" Tanya Vionce dengan angkuhnya.

"Siapa lagi target incaranmu?" Dingin Vegas menatap datar wanita sexy itu.

"Kau tahu Vegas? Aku hampir mati di Eropa gara-gara dia."

"Cih, kenapa tidak mati sekalian?" Vegas sebenarnya tahu jika Vionce sebenarnya harus dirawat dirumah sakit selama 1 bulan lamanya hingga rahangnya mudah di perbaiki kembali.

"Mereka mengenalku sebagai bandar narkoba dan ratu judi di dunia gelap, mereka tidak menggali informasi yang baik tentangku. Padahal aku detektif." Vionce berucap seraya memainkan Rubik 4x4 milik Vegas yang tidak bisa dia selesaikan.

"Kalau begitu kenapa kau mengincarnya?"

"Ya karna mereka duluan yang cari masalah, aku hanya diam lalu dia yang cari masalah. Itu sama saja bunuh diri sendiri."

"Kau tidak bisa semena-mena sialan! Kau selalu saja terlibat dalam sebuah masalah, apa kau tahu kalau kau adalah pemimpin detektif mereka?!" Tanya Vegas dengan sedikit meninggikan nada suaranya.

"Aku setiap melakukan seleksi masuk aku tidak akan mau diketahui baik itu wajah atau postur tubuh, karna aku tidak mereka ikut campur. Lagian mereka juga punya masalah hidup yang kuketahui seminggu sebelum mereka mendaftar masuk." Santai Vionce dengan mengunyah permen karetnya.

"Kau jangan libatkan keluarga dalam masalahmu, kau harus ingat jika Pete sedang hamil besar. Pete terjadi sesuatu maka kepalamu sebagai gantinya." Ujar Vegas dingin menatap tajam wanita sexy di depannya.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang