CHAPTER 21

830 64 8
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

Big menatap balkon dengan tenang dan damai, perasaan bangga luar biasa telah membucah didalam dada. Big terlanjur bangga atas persidangan itu yg telah terlewat seminggu yang lalu, dan kini dirinya sedang tersenyum sambil sesekali mengusap perut buncitnya dengan jemari gempalnya.

Jemari kekar itu melilit perutnya dan terciumlah aroma maskulin yang sangat kuat dan beraroma, Big yang mencium aroma itu tersenyum dengan manisnya.

"Kenapa diluar sayang? Kau dan baby butuh yang hangat, jika masuk angin bagaimana? Kita masuk ya?" Bisik Macau dengan suara beratnya di telinga sang istri.

Big berbalik lalu melingkarkan lengan berisinya di leher berurat suaminya, lama Big menatap suaminya yang semakin membiarkan kehangatan dalam diam menghiasi antara keduanya.

Namun Macau memperhatikan jika kali ini istrinya begitu berkali lipat tambah cantik dan manis, tubuh yang sexy dan gempal, bibir yang merah merona membuat sesuatu yang dibalik celana sedikit terangsang.

"Sayang, kenapa kau semakin cantik hmm?" Suara parau nan berat terdengar begitu sexy terdengar oleh Big.

"Aku? Cantik?" Macau mengangguk sebagai jawaban.

"Aku tidak pakai apa-apa? Jangankan makeup, skincare saja aku tidak tahu sama sekali." Alis Big mengerut.

"Ohh aku baru sadar, ternyata karna faktor kehamilan mu sayang." Bisik Macau dengan suara beratnya.


CHUP~~~

Macau melumat bibir manis itu dengan lembut namun lama kelamaan membuat birahinya naik setiap kali jemarinya memeluk tubuh sexy sang istri, hampir setiap hari ia ingin sekali menjamah tubuh miliknya ini namun ia selalu ingat jika istrinya sedang mengandung.

"Ahhhh uhhhh... Phi~~~ jangan disentuh phi..." Desah Big saat Macau menyentuh pangkal paha putih istrinya.

"Kenapa jangan disentuh sayang? Baby merindukan sentuhan ayahnya." Bisik Macau dengan suara berat briton di telinga Big.

"Uhhh... Sssshhhh Ahhhh..." Hormon ibu hamil benar-benar tidak bisa normal ataupun stabil jika masih dalam kehamilan.

HAP!

Macau menggendong Big ala koala dengan sekali hentakan, mata itu menatap Big dengan tatapan memuja. Ia suka dengan tubuh istrinya saat ini yang jauh lebih sexy dari sebelumnya, lebih montok dan berisi serta membuat beberapa lemak ditubuh istrinya mampu membuat istrinya terlihat lebih cantik dan imut disaat bersamaan.

Tampan? Gelar itu sangat tidak pantas untuk istrinya yang sekarang benar-benar cantik jelita, mata bulat dan bibir yang bulat membuatnya tidak bisa menyangka seberapa lucunya anak mereka nanti.

"Ahhhh...ssshhh..." Big mengalungkan lengan putihnya dan mendongak lalu mendesah akibat perbuatan suaminya.

Macau merebahkan istrinya di ranjang kingsize mereka dan sedikit menahan agar tidak menindis perut Big, "Kenapa kau semakin cantik sayang? Hmm?" Ucapnya seraya tangannya berusaha membuka piyama bathrobe milik Big yang pendeknya hanya sebatas setengah paha gembul itu.

"Ahhhh... Macau..." Macau mulai menciumi leher mulus sang istri dan perlahan turun menciumi dada Big yang terbilang besar untuk ibu hamil.

"Sshhh... Ahhh... Ahhhh...uhhhh... Pelanhh phi..." Desah Big saat Macau mulai menghisap puting dadanya dan Big membusungkan dadanya dengan erotis, semenjak hamil hormonnya memang sulit dikontrol dan dikendalikan lalu biasanya akan datang tiba-tiba.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang