CHAPTER 13

2.5K 236 14
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

"Tunggu! Vegas kemana?!" Tanya Ny.Janyakorn mengernyit bingung.

Macau yang sedari tadi hanya bermain ponsel langsung mengernyit bingung, "Aku tidak tahu, tapi katanya mau pergi sebentar."

"Iya tapi sebentarnya kapan? 2 hari?! Kau benar-benar sinting Macau, sudah tahu besok kakakmu mau menikah dan kau mengizinkannya keluar begitu?! Pete dimana?"

"Pete sudah berdandan di ruang rias, acara pemberkatan akan dimulai jam 08.00 pagi." Sahut Big pada Ny.Janyakorn.

Ny.Janyakorn mengacak rambutnya frustasi mencari keberadaan anak itu, ia melirik arlojinya yang menunjukkan pukul 05.00 subuh dini hari dan Vegas belum hadir di gedunf utama yang dimana disana tampak ramai oleh beberapa staf yang bertugas untuk keperluan gedung ini mulai dari isi hingga bucket mawar dimana-mana tapi tetap tradisional sejak 3 jam yang lalu.

Ini adalah konsep yang diinginkan Vegas beberapa hari sebelum H-1, sangat tradisional namun berkesan mewah. Dan Vegas lebih menyukai tradisional kraton kerajaan sebagai unsur di pernikahannya, tapi apa ini?! Bahkan orang yang terlalu excited dalam acara ini sekarang sudah hilang entah kemana.

"Aisshhh!!! AKAN KUBUNUH KAU VEGAS...!!!" Amuk Ny.Janyakorn mengambil kasar kunci mobilnya dan langsung pergi dari ruang keluarga.

.

.

.

.

"Dimana mafia itu? Aku yakin dia ada disalah satu diantara mereka." Gumam Heongul yang masih menelisik keberadaan Mafia itu, sedangkan Vegas yang sedari tadi hanya duduk diam tertawa dalam hati.

Derox masih fokus mengawasi tingkah laku seluruh orang disini mencari siapa yang mencolok diantara mereka.

"Dia pasti ada di tempat menjijikan ini, aku yakin."

Derox mengedarkan pandangannya begitu pula Heongul, "Coba lihat itu, dia!" Derox bisik heboh.

Sontak Heongul langsung melihat kearah yang ditunjuk Derox, seseorang bersurai platinum menghadap depan tengah mengacungkan kertas tidak terlalu tinggi bertuliskan 'Aku yang kau cari'

Vegas berbalik menatap mereka dengan senyum tajamnya, lalu menoleh kembali ke kearah Hanbil.

"Wahh aku tidak pernah melihat orang seperti ini, aku yakin dia sangat berbahaya." Derox mengomentari.

"Siapkan magnum mu, kita akan benar-benar membunuhnya malam ini juga." Heongul menyeringai.

Saat keduanya berdiri dari duduknya mendadak lampu di ruangan itu mati semuanya kalang kabut termasuk agen itu. "Kerja bagus Bright." Vegas menyeringai melihat kebodohan para agen sialan itu.

"Ayo Vegas pintu darurat ada disebelah sana, kita akan pergi lewat sana karna disana ada beberapa pengawalku dan mobil." Hanbil berujar  lalu berdiri.

Vegas ikut berdiri lalu memakai kacamatanya khusus gelap miliknya begitupula Hanbil dan mencari pintu darurat.

"Sial! Ini pasti rencananya..." Maki Derox.

"Berarti dia sudah tahu jika kita akan datang disini?"

'Sial! Dia benar-benar berbahaya...'

"Sekarang kita berdua berpencar, orang itu tidak akan ditemukan jika kita berdua." Heongul menyeringai dibalik gelapnya ruangan dan melirik bagian pintu darurat yang seperti terbuka.

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang