Bab 16: Skip Beat

20 4 0
                                    

"Lagian kan kita cuma berteman. Setia kawan bukan berarti nggak boleh temenan sama yang lain, kan?"

- Yasmine -

🎶

Setelah menawari Yasmine untuk meminjam komik Marvin, Rasyi malah meminta rekomendasi genre yang cocok untuk dibaca pemula seperti dirinya.

Gadis itu tidak tahu jalan pikiran Rasyi. Mungkin memang dari awal niat meminjam, tapi karena merasa tidak enak, jadi ia pun menawarkan barter.

Sedari pagi Yasmine merasa cemas membawa tote bag berisi 3 buah komik Skip Beat volume pertama sampai ketiga, ia takut jika dilarang membawanya. Apalagi sampai disita. Bukan karena masalah harga, tapi karena itu merupakan barang kesayangannya. Apalagi volume pertama terbit sebelum dirinya dilahirkan.

"Lo dari tadi bawa itu mulu, isinya apaan, sih?" tanya Wenny penasaran.

"Komik. Mau dipinjem Rasyi," jujur Yasmine.

Dara yang sedari tadi tengah khidmat menikmati seblak, kini menggeser piringnya. "Liat, dong!"

Yasmine pun menyerahkan tote bag itu.

Dara menerimanya dan mulai membuka-buka halaman demi halaman. "Pusing bacanya," jujur gadis itu sembari mengembalikannya.

Berbeda dengan komik online yang biasanya runut, panel komik cetak sering kali susah ditebak urutannya.

Gabby yang ikut mengamati pun mulai tersentak. "Kayak nggak asing sama judulnya."

Mendengar penuturan Gabby, Yasmine pun mulai bersemangat. "Serius?? Di mana?? Coba inget-inget!"

Gabby mengerutkan kening, berusaha mengingat-ingat. Namun nihil. Ia pun menghadiahi Yasmine gelengan lemah dan membuat gadis mengeluh panjang.

"Lo kayaknya deket banget sama Rasyi," ujar Wenny lirih.

Yasmine tak memikirkan hal lain selain ketidaknyamanan Wenny. "Sorry,"

Mendengar permintaan maaf dari sahabatnya, Wenny pun gelagapan. "Gue nggak maksud ngelarang lo temenan sama siapa." Gadis itu berusaha mencegah kesalahpahaman. "Gue cuma takut lo jadi lebih deket dengan dia dan ngelupain kita."

"Apalagi kan dia adik dari orang yang udah bikin malu Wenny di depan umum," imbuh Dara seolah mewakili isi hati Wenny yang tak bisa diungkapkan.

Wenny melirik ke arah Dara. Pandangan mereka pun bertemu. Wenny mengucapkan terima kasih dengan sorot matanya dan mendapat senyuman simpul sebagai jawaban.

"Gue nggak bermaksud ngehianati kalian atau apa, gue udah kenal Rasyi sejak MPLS. Nggak mungkin banget kan gue tiba-tiba ngehindari dia? Lagian kan kita cuma berteman. Setia kawan bukan berarti nggak boleh temenan sama yang lain, kan?"

Yasmine pun akhirnya mengungkapkan isi hatinya. Ia memang merasa tidak enak dengan Wenny, tapi apa itu artinya ia juga harus menjauhi Rasyi? Tidak, kan? Menjauhi gadis itu justru menambah masalah baru.

Berusaha menenangkan perasaan, Yasmine pun menyesap es teh lemonnya.

Gabby yang sedari tadi fokus menatap layar ponselnya, kini berseru, "Ah!"

Yasmine hampir tersedak. Mereka bertiga pun menatap Gabby lekat, meminta penjelasan.

"Skip Beat itu drama pertama yang gue tonton. Dulu kakak gue suka banget nonton drama."

"Drama Korea?"

"Bukan. Drama Taiwan, tapi pemeran utamanya orang Korea."

Wenny melongo. Bagaimana bisa? pikirnya.

Serenade untuk YasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang