Sasuke

2.4K 209 11
                                    

Sasuke POV

Aku melihat si dobe itu datang ke kelas bersama Kiba tapi apakah si dobe itu harus berinteraksi sedekat itu dengan si pemuda penyuka anjing itu? Aku muak melihatnya dan lagi aku jauh lebih baik dibanding dengan pemuda penyuka anjing itu.

"Oiii Sasuke kau melihat Naruto sampai segitunya, biasa aja" aku yang mendengar hal itu pun menatap Sai sepupuku dengan datar.

"hn"

"Mendokusai jika kau suka dengan Naruto jujur saja" 

Aku yang mendengar perkataan Shikamaru hanya diam sembari melihat Naruto yang sedang tertawa lepas bersama Kiba. Andai aku berani menyatakan perasaanku terhadap Naruto sahabatku sendiri.

"Andai aku berani dobe"

Dan tidak lama setelah itu Kurenai sensei datang untuk memulai pelajaran pertama.

Sasuke POV end

************

Kriiiinggggg

"Baiklah anak-anak karena bel istirahat sudah berbunyi kita akhiri pelajaran pada hari ini dan jangan lupa mengerjakan pr kalian. Selamat pagi" ucap Kurenai sensei sembari meninggalkan ruang kelas Naruto.

"Kiba ayo ke kantin, kita makan bekal disana" Naruto mengajak Kiba agar makan bersama di kantin pasti teman-temannya yang lain sudah menunggu.

"Sabar dong, aku lagi mengeluarkan kotak bekalku" dan setelah semuanya beres, Naruto dan Kiba menuju ke kantin. Hal itu tak luput dari pandangan dari seorang Uchiha Sasuke berserta gengnya.

"Ayo ke kantin" ajak Sasuke kepada Shikamaru dan Sai, mereka yang mendengar itu hanya mengangguk dan mengikuti Sasuke sampai ke kantin.

*sesampainya di kantin

Naruto, Kiba, Ino dan Hinata terlihat sedang menikmati makan siang mereka dengan baik bahkan tak jarang mereka tertawa karena pertengkaran antara Ino dan Kiba, pertengkaran mereka sangatlah lucu dan sepele. Itu karena Kiba mengambil potongan sosis terakhir dari Ino.

"Yaaa Inuzuka Kiba, itu potongan sosisku yang terkahir kenapa kau mengambilnya" Kiba yang mendengar ocehan dari Ino hanya menatap Ino dengan santai.

"Ne Ino chan jangan begitu pelit lagian itu hanya sosis"

Perempatan imajiner muncul di jidat Ino dan tak lama setelah itu Ino memukul kepala bagian belakang Kiba sampai Kiba mengaduh kesakitan.

"Ittai, Ino kenapa kau memukulku?"

"Huh itu karena kau mengambil potongan sosis terakhirku"

Pertengkaran pun terus berlanjut, Naruto dan Hinata hanya tertawa melihat hal itu. Sampai kegiatan mereka terhenti karena geng Uchiha Sasuke datang menghampiri meja mereka.

"Ada apa suke?" Naruto bertanya tapi bukannya menjawab Sasuke justru menyodorkan bekal ke arah Naruto.

"Dari kaachan" seolah tau wajah kebingungan Naruto, Sasuke langsung mengatakan bahwa bekal itu dari kaasannya.

"Kaasan membuat ramen kesukaanmu"

Mendengar kata ramen, mata Naruto berbinar-binar.

"Arigatou suke, beritau bibi miko kalo aku berterima kasih"

Sasuke yang melihat bahwa Naruto senang tidak bisa menyembunyikan bahwa dia juga ikut senang walaupun tertutup oleh wajah datar andalannya itu.

"Hn"

"Ohh ya suke, kau jadi datang kan ke rumahku? kau berjanji untuk bermain denganku"

"Hn, maaf dobe aku ada janji untuk menemani Sakura untuk melakukan pemerikasaan ke rumah sakit"

"T-tapi suke, kau sudah berjanji denganku seminggu yang lalu"

"Tidak bisa dobe, aku harus menemai Sakura. Orangtuanya sibuk jadi tidak bisa menemaninya untuk periksa ke rumah sakit"

"B-baiklah, aku mengerti"

"Aku berjanji, lain kali kita main bersama" kata Sasuke sambil mengusap surai lembut Naruto. Naruto yang mendengar itu hanya mengangguk. Dan setelah itu, Sasuke dan gengnya pergi menghampiri gadis bersurai pink yang tengah menunggu mereka untuk datang bersama.

"Cihh... Sasuke ga bisa mikir? apa dia pikir si jidat lebar itu tidak punya supir atau kerabat yang menemaninya untuk check up ke rumah sakit?" Naruto yang mendengar ucapan Ino pun menoleh.

"Apa? aku benar kan? Lagian Naruto sudah berjanji lebih dulu dengan Sasuke kenapa si jidat lebar yang jadi prioritas? saudara bukan, pacar bukan. Aku bahkan ragu si Uchiha itu menganggap si jidat lebar sebagai teman"

"Ino, sudah hentikan. Mungkin Sasuke dimintai tolong oleh orangtua Sakura"

"Kau terlalu membelanya Naruto, mana mungkin bocah kelas 4 SD menemani temannya check up sendirian tanpa didampingi oleh wali" Kiba yang daritadi diam sekarang ikut menyuarakan pendapatnya.

"Naruto kun, Ino dan Kiba benar. Kau bahkan menceritakan tentang rencanamu dengan Sasuke Kun untuk bermain bersama di rumahmu"

"Tuh dengar apa kata Hinata, kau tidak usah terlalu membelanya"

"Minna, sudah aku tidak apa-apa. Sakura juga harus melakukan pemerikasaan secara rutin karena penyakit asma yang dideritanya" kata Naruto mencoba menenangkan teman-temannya.

"tetap saja, janji adalah janji tidak bisa dan tidak boleh diingkari." Naruto hanya diam tidak mau menyahuti atau menimpali apa kata Ino barusan, Naruto hanya melihat ke arah meja makan Sasuke dimana Sasuke sepertinya memperhatikan Sakura dan tidak bisa dipungkiri Naruto merasa iri akan hal itu.

"Kapan aku bisa merasakan hal yang dirasakan oleh Sakura?" Naruto













Cold Hearted [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang