Sakura

1.6K 164 6
                                    

Suasana kantin begitu penuh dengan hiruk pikuk murid-murid yang sedang mengisi tenaga serta perut mereka yang kosong agar bisa melanjutkan pelajaran dengan semangat. Namun, suasana kantin yang ramai tambah ramai ketika seisi kantin melihat perlakuan Sasuke yang begitu manis.

Ya, seorang Uchiha Sasuke kedapatan menyeka sisa makanan yang terdapat di sudut bibir seorang perempuan berambut pink. Murid yang lain melihat hal tersebut merasa heran karena Sasuke terkenal dingin dan cuek .

Hal tersebut tidak luput dari pandangan Shion, Shion yang melihat hal tersebut pun tidak bisa menyembunyikan rasa ketidaksukaannya terhadap Sakura

"Jika dilihat-lihat si rambut pink itu sangat menyebalkan" ucap salah satu temannya Shion, Tenten

Temari yang mendengar itu lantas menganggukkan kepalanya dan setuju dengan perkataan temannya itu "Kau benar, aku yang melihat wajahnya saja sudah muak"

Shion yang mendengar teman-temannya hanya diam dan mengepalkan tangannya kala melihat Sasuke tersenyum lembut ke arah Sakura.

"Cihhh... apa bagusnya si rambut pink itu" ucap Shion dalam hati.

"Shion jauh lebih serasi dengan Sasuke, bukan begitu Shion?" Tenten dan Temari mengangguk tanda setuju dengan apa yang dikatakan oleh Natsuhi.

"Lihatlah si rambut pink itu, aku jadi ingin menghajarnya karena sudah terlampau muak dan jijik" 

Shion yang mendengar hal tersebut lantas tersenyum, teman-temannya yang melihat Shion tersenyum langsung bergidik ngeri.

"Shion kenapa kau tersenyum? Kau membuat kami takut" Tenten yang melihat itupun tidak bisa menahan rasa ngerinya.

"Aku mempunyai ide" Tenten, Temari, Natsuhi yang mendengar hal itu pun jadi penasaran.

"Ide apa?" mereka bertanya dengan kompak dan Shion hanya tersenyum mendengar hal itu, tanpa menjawab Shion mengajak temannya untuk mengikutinya.

"Lihat saja, kau pasti akan mendapatkan pelajaran dariku Sakura" Shion berjalan sambil tersenyum sinis menatap meja Sasuke dan Sakura.

**************

Krrrriiiiinnnnggggg

Bel tanda istirahat sudah berahir berbunyi dan para murid-murid berbondong-bondong menuju ke kelas masing-masing agar tidak terlambat masuk. Tidak terkecuali Naruto dan teman-temannya.

Naruto dan Kiba berpisah dengan Ino serta Hinata karena mereka beda kelas. Naruto dan Kiba satu kelas, ino dan Hinata juga satu kelas. Naruto yang melihat Sasuke pergi mengantar Sakura menuju kelasnya hanya bisa memandang dari jauh. 

Kiba yang melihat itupun langsung merangkul sahabatnya dan tersenyum, Naruto yang melihat Kiba tersenyum jadi ikut tersenyum dan langsung menuju ruang kelas mereka. Tanpa Naruto sadari, Sasuke menatap Kiba dengan tatapan membunuh.

Sakura yang melihat itupun merasa bingung.

"Sasuke kun, ada apa?" Sasuke yang mendengar pertanyaan Sakura langsung menggeleng, Sakura yang tidak ingin bertanya lebih lantas mengganggukkan kepalanya. Sakura langsung masuk ke kelas karena sudah disuruh oleh Sasuke.

Sasuke langsung menuju ruang kelasnya yang hanya bersampingan dengan ruang kelas Sakura.

*Skippp pulang sekolah 

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu dan masih ada beberapa murid yang tinggal di ruang kelas di karenakan jadwal piket, ada juga yang masih tinggal karena ada jadwal ekstrakulikuler. Naruto juga salah satu yang memiliki jadwal piket.

"Naruto aku duluan ya, kaachan sudah menunggu di depan"

Naruto yang mendengar hal itupun langsung mengangguk "Baiklah, hati-hati Kiba"

Kiba membalasnya dengan lambaian tangan dan langsung pergi menuju gerbang sekolah. Melihat hal itu, Naruto langsung melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Naruto kun sudah selesai?" Naruto yang mendengar Rin pun langsung menggelengkan kepalanya.

"Belum Rin chan tapi ini tinggal sedikit lagi"

"Anoo Naruto kun, maaf sebelumnya tapi aku harus pulang karena sebentar lagi aku harus pergi ke tempat bimbel" Naruto pun mengangguk karena dia dan Rin memang satu bimbel walaupun beda jadwal. Dan hari ini jadwal Rin bimbel.

"Tidak apa-apa Rin, ini juga sudah mau selesai. Pulanglah aku tau kau ada jadwal bimbel hari ini" Rin yang mendengar itupun tersenyum dan mengatakan terima kasih. Setelah itu, tinggal Naruto sendiri di dalm kelas.

Tidak lama stelah itu pekerjaan Naruto sudah selesai, Naruto segera mengambil tasnya dan bergegas untuk menunggu paman Iruka. Karena paman Iruka sudah memberitahu Naruto sebelumnya bahwa dia akan sedikit terlambat karena ada urusan sebentar di kantor Tousannya.

Dalam perjalanan ke depan gerbang sekolah, samar-samar Naruto mendengar jeritan seseorang. Dan semakin lama Naruto menajamkan pendengarannya, itu suara Sakura yang berteriak meminta tolong.

Naruto segera berjalan menuju sumber suara dan ketika Naruto sudah sampai, Naruto terkejut karena dia melihat Sakura sedang dijambak dan dipukuli oleh Shion dan teman-temannya.

"KAU PIKIR KAU BISA MEREBUT SASUKE DARIKU?!! SADAR DIRI KAU TIDAK PANTAS UNTUK SASUKE!!!" Shion berteriak sambil menampar Sakura yang sedang dipegangi oleh Tenten dan juga Temari.

Sakura mencoba untuk melawan tapi berakhir dijambak oleh Natsuhi dan kembali ditampar oleh Shion.

"DENGAR!!! SASUKE HANYA MERASA KASIHAN PADAMU KARENA KAU PENYAKITAN!! KAU HANYA BISA MEMBEBANI SASUKE!! DIA MENJAGA BAGAI ANJING KARENA TERPAKSA!! SASUKE KUN TIDAK SUDI DENGAN ORANG PENYAKITAN SEPERTIMU!!" teriak Shion di depan muka Sakura.

Karena sudah tidak tahan lagi, Sakura jatuh ke lantai namun masih sadar.

Shion maju dan mengangkat dagu Sakura dengan Kasar dan berkata "Sakura.... Sakura, apa kau pikir Sasuke memperlakukan mu dengan baik karena alasan suka? Cihhh... jangan berharap, dia hanya kasihan kepadamu"

CUIIHHHH

Sakura meludahi wajah Shion yang membuat Shion dan teman-temannya marah.

"DASAR JALANG TIDAK BERGUNA!!! MATI SAJA KAU!!! SUDAH PENYAKITAN KENAPA TIDAK MATI SAJA?!!" Shion menampar serta menjambak rambut Sakura dengan kasar dan setelah itu membenturkan kepalanya ke tembok.

Tenten dan Temari tidak tinggal diam, mereka menendang perut Sakura sebanyak lima kali. Natsuhi yang melihat itu pun langsung menyuruh teman-temannya untuk berhenti.

"M-minna sudah, ini di luar dari rencana" Shion, Tenten dan Temari yang mendengar itupun langsung menoleh dan menatap tajam ke arah Natsuhi. Natsuhi yang ditatap seperti itu pun lantas menunduk.

"Apa maksudmu Natsuhi? Kau membela si jalang ini?" Tenten berujar marah.

"B-bukan seperti itu, aku tidak ingin kita terlibat dalam masalah besar"

"Bilang saja kau kasihan pada si jalang ini" Temari mendelik 

Shion maju dan menarik rambut Natsuhi dengan kasar lalu tersenyum "Jika kau berani membuka mulut atau menceritakan hal ini kepada siapapun itu, maka bersiaplah rahasia keluargamu terutama ayahmu akan aku sebar" ucap Shion berbisik dan Natsuhi hanya bisa menangis.

"Ayo pergi dan tinggalkan jalang kotor ini disini" Shion, Tenten, Temari dan Natsuhi pun pergi. Naruto yang melihat itu pun langsung menghampiri Sakura.

"SAKURA CHAN!!! SAKURA CHAN!! APA KAU MENDENGARKU?!!" Sakura yang mendengar itupun membuka matanya walaupun pandangannya sedikit kabur, Sakura melihat jelas bahwa orang yang di depannya ini adalah Naruto.

"Bertahanlah Sakura, aku akan membawa mu ke UKS" dan ketika Naruto ingin membawa Sakura ke ruang UKS, Naruto dikejutkan oleh teriakan seseorang.

"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?"





Cold Hearted [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang