Bab 23

8.2K 906 108
                                    

"Ayi ngapain nih nanyain Mas Reno? Emang kenal ya?"

Pintu apartemen Radit baru saja tertutup saat Kalya menunjukkan chat dari Ayi, adik Radit, di ponselnya yang menanyakan sang atasan yang katanya dia lihat media sosialnya.

"Kamu post apa emang di instagram?" Radit bertanya setelah melihat layar ponsel Kalya.

"Cuma repost story kantor yang tag aku." Kalya mengambil ponselnya kemudian menyimpannya di dalam tas dan beranjak menuju kamar tamu.

"Foto berdua Reno?" Radit mengikutinya masuk dan mendapati Kalya mengangguk sambil menggumam. Seketika membuatnya berdecak keras sampai Kalya yang sedang membuka lemari menoleh padanya. "Pokoknya habis ini anak-anak harus udah tau. Terus aku mau posting foto kita berdua biar nggak ada yang jodoh-jodohin kamu lagi."

Kalya reflek tertawa sambil mengeluarkan lima buah handuk dari dalam lemari. Pulang kantor tadi, mereka berlima menuju apartemen Radit untuk berenang seperti biasa. Hari minggu lalu mereka memang tidak semuanya bisa meluangkan waktu, sehingga keinginan Radit untuk memberitahu teman-temannya perihal hubungan mereka harus tertunda. Akhirnya baru hari ini mereka berkumpul.

Mereka tadi berpisah di parkiran. Kalya dan Radit menuju unitnya dulu untuk mengambil handuk yang memang selalu disimpan disana, sedangkan yang lain langsung ke area kolam renang.

"Buruan, ih, ganti baju. Kamu pake kamar mandi di dalem aja." Kalya mendorong Radit keluar dari kamar tamu dengan menggunakan tumpukan handuk.

"Nggak disayang-sayang dulu, apa, ini pacarnya lagi insecure lho."

"Geli, ih, Radit!" Kalya menepuk kencang lengan Radit setelah menyimpan handuk yang dibawanya di meja sofa.

"Galak banget sih, Sayang."

Radit segera berlari kecil ke dalam kamar setelah Kalya berdecak dan mengangkat tangannya hendak memukulnya lagi. Kalya segera membuka tas berisi perlengkapan berenangnya yang disimpan di meja sofa kemudian berniat mengganti baju di kamar mandi yang ada di luar kamar. Namun belum sempat dia masuk, ketukan pintu terdengar sehingga dia langsung membukanya.

"Lah?" Kalya kaget karena Meira, Bara, dan Ryan malah menyusulnya.

"Si Radit gimana sih, nggak ngecek dulu apa? Itu kolam lagi maintenance dari kemarin. Besok baru buka lagi." Meira menjelaskan.

Kalya akhirnya mengurungkan niatnya untuk berganti baju dan kembali memasukkan baju renangnya ke dalam tas. Sementara Ryan dan Bara mencari minuman di kulkas, Meira merebahkan diri di sofa sambil membuka ponsel.

"Aya, tolongin aku dong!" terdengar suara Radit dari dalam kamar, meskipun teredam namun suaranya tetap terdengar jelas. "Sayang!"

Meira langsung terduduk dan menghadap Kalya yang masih berlutut di depan meja, membuat Kalya mulai gugup. Apalagi Ryan dan Bara ikut menatapnya. Sebelum wajahnya berubah semakin aneh, dia beranjak untuk menghampiri Radit. Namun tepat saat dia akan membuka pintu, Radit lebih dulu membukanya dengan kemeja yang masih terpasang namun lengannya sudah digulung. Sepertinya Radit juga sudah sempat mencuci mukanya.

"Kenapa?"

"Ini kemeja baru, kancingnya susah dibuka." Radit masih menunduk sambil menunjuk kancing kedua kemejanya, membuat Kalya menjulurkan tangannya untuk membantu. "Tadi pas masang juga emang susah, harusnya dilebarin dulu kali ya." Dengan santai, Radit melingkarkan lengannya di pinggang Kalya dan menariknya mendekat. Hal itu tentu saja membuat Kalya gelagapan, sehingga tangannya terlepas dari kancing kemeja Radit dan berganti menahan dadanya. Radit sepertinya tidak menyadari kehadiran yang lain karena tadi dia hanya fokus pada kancingnya.

COMFY-VersationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang