20. Almira X Asma

26.8K 2K 216
                                    

Emil amat kecewa dengan Almira. Almira menyalahi janjinya saat mereka berdua berbaikan di larut malam itu. Semua kekacauan yang ada bermuara pada lelaki Korea satu ini yang kerap membuat Emil geram; Junho.

Sejauh Emil hidup bersama Almira, tak ada lelaki ajnabi satu pun yang bergaul dekat dengan Almira. Almira tipe perempuan yang pandai menjaga jarak pertemanannya dengan lelaki, tetapi mengapa usai Junho datang, benteng itu seakan lepas begitu mudahnya?

Junho mampu membuat Almira berani bercanda sedemikian ringan dengan lelaki ajnabi. Junho mampu membuat Almira bertelepon lama membahas hal kurang penting di belakangnya. Hanya Junho yang menjadikan Almira kehilangan arah seperti demikian. Apakah karena Junho memiliki kenangan begitu indah bersama Almira di waktu kecil? Apakah karena Junho yang suka bercanda dan tidak kaku sepertinya menjadikan Almira merasa terlampau nyaman? Barangkali mungkinkah karena Junho tampan seperti para member boygroup?

"Katanya kamu nggak akan ngulangin lagi, Al?" selidik Emil, ponsel Almira dilontarkannya ke bean bag.

Jikalau ada kepentingan dengan Junho atau lelaki lain, Almira berjanji hendak meminta izin Emil dahulu. Begitulah perjanjian yang ada. Emil berasumsi, Almira menganggap hal tersebut sesuatu yang enteng. Padahal, apa sulitnya meminta izinnya dahulu, menjelaskan ada maksud apa, bukan malah berlaku seperti barusan secara diam-diam di saat dirinya membuatkan menu spesial untuk Almira dengan setulus hati. Tetapi namanya juga diam-diam, itulah mengapa Almira memang sengaja menyembunyikan hubungan dekatnya dengan Junho, bukan? Kenapa Almira cepat berubah, mungkinkah sejujurnya Almira menyukai Junho karena bosan dengannya yang banyak bersikap dingin?

"Mas--"

"Kamu suka sama Junho, hm? Karena Junho pandai bercanda, karena Junho nggak kaku kayak aku, karena Junho pandai bawa suasana, apa karena Junho tampan dan muda?" Rupanya Emil mencoba memojokkan Almira atas terkaan-terkaan yang berkeliaran di kepala.

Wajah Almira kian kusut. Dia mengaku dirinya bersalah karena telah menyalahi janji, tetapi sungguh, dia menyukai Junho sebatas teman, dia nyaman ke Junho karena mereka dulu amatlah dekat, apalagi masalah ketampanan, bagi Almira tetap Emil yang menjadi pemenang. Perkara Junho yang lebih muda dari Emil, Almira tak pernah mempermasalahkan usia. Dia mencintai Emil, tidak ada yang lain.

Demi Allah, Almira tidak ada niatan bertelepon dengan Junho tanpa sepengetahuan Emil. Awalnya karena masih terlalu lelah sampai ndalem tadi malam, Junho bertanya berkali-kali perkara bagaimana jawabannya, sehingga akhirnya beberapa saat lalu dirinya bertelepon bersama Junho agar leluasa menjelaskan dan lupa meminta izin pada Emil dahulu. Walau Almira akui, sejujurnya, pada akhirnya dia menganggap enteng bahwa nanti setelah bertelepon selesai tinggal meminta izin Emil kendati sudah terlambat, menceritakan yang ada, lantas Emil memaklumi, tidak akan ada masalah seujung kukupun.

"Apa susahnya kamu izin sebentar ke aku di dapur, Al? Kamu tadi bahas apa sampai asyik banget ngobrolnya, bahkan ngajak ketemuan langsung sampai buat rencana ketemuan di musim dingin besok?" Senyum masam singgah di bibir Emil. Dadanya amat ngilu mengingat hasil dari dirinya menguping hal tersebut. "Aku nggak akan pernah izinin kamu, Al."

Mulut Almira terbungkam. Dia memang bersalah. Dia tak bisa mengelak apa pun. Seharusnya, dirinya tak menganggap enteng hal seperti ini. Emil betul, apa susahnya dirinya izin sebentar ke dapur untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Junho itu, rasanya lelahnya untuk melangkah ke dapur ndalem jugalah tak seberapa. Dan dia juga tak bisa beralibi, dia memang kelepasan bercanda bersama Junho, hingga membuat daftar temu--tetapi itu pastinya nanti bersama Emil, liburan bersama ke Seoul.

"Ngapunten, Mas ...," pinta Almira seraya meraih dua lembaran tangan Emil, menggenggamnya erat.

Emil menatap masygul. Genggaman tangan Almira menjadikan kobaran api di hatinya kian bersulut kemana-mana.

Halal untuk AlmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang