ʕ02ʔ › patung

851 94 3
                                        

240722

FIKSI!BXB!

૮₍´start'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

૮₍´start'₎ა

KICAUAN burung terdengar sangat jelas ditelinga Haruto dan Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KICAUAN burung terdengar sangat jelas ditelinga Haruto dan Jeongwoo. Tadi pagi-pagi sekali mereka langsung berangkat dengan team yang sudah dibentuk.

"Lihat, tidak seram bukan?" Jeongwoo bertanya saat Haruto bergumam kagum akan keindahan disekitarnya.

"Argh—" Haruto memegangi kepalanya yang sakit tiba-tiba.

"Kembalikan mainanku, Haru!"

Suara itu terdengar kembali, dan potongan-potongan singkat monokrom terlihat dipikiran Haruto.

"Haruto kau tidak apa-apa?" Jeongwoo menuntun Haruto untuk didudukan di atas akar pohon yang sudah jatuh itu.

Dengan tangan yang masih memegang kepalanya, ia menatap sayu sekitar. "Aku tidak apa-apa, ayo lanjutkan perjalanan."

"Kalau masih sakit tidak usah dipaksakan."

Haruto berdiri, "sudah tidak apa-apa kok. Ayo! Maaf jadi mengganggu waktu kita."

"Santai saja kali Haruto." Hyunsuk berucap, kalau ada satu yang sakit semua harus menemani.

Mereka berhenti ditempat yang sudah ditandai, "kita memeriksa tempat ini. Siapkan alat-alatnya."

Seketika mereka semua pada sibuk akan kerjaan masing-masing, ada yang menyusun alat untuk memeriksa seberapa tua patung-patung yang ada di sekeliling mereka.

"Aku tidak pernah melihatnya secara langsung."

Hyunsuk yang mendengar langsung membalikkan kepalanya dan menatap Haruto, "kau bekerja di laboratorium kalau lupa."

Haruto tersenyum canggung, "maksudku yang benar-benar dari tempatnya berasal."

"Bersihkan tanah-tanahnya, jangan sampai rusak. Pakai sarung tangan dan alat khusus." Hyunsuk memberikan instruksi apa yang akan dilakukan.

"Baik!"

Karena hari sudah siang tetapi dengan langit yang gelap seperti malam, mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar memenuhi kebutuhan perut yang sudah meracau.

"Ya, ya gempa!" Junghwan, yang paling muda diantara mereka sedikit berteriak, setelah teriakkan itu terdengar. Goncangan semakin kencang.

"Kita harus keluar sekarang dari sin—AAAA" Tubuh mereka semua tidak kuat menerima goncangan yang dihasilkan, patung-patung tadi tenggelam oleh tanah begitu juga dengan mereka semua.

Haruto, Jeongwoo, Hyunsuk, Junghwan. Mereka terkubur hidup-hidup di hutan, pencarian mungkin butuh waktu yang lama akibat tanah yang longsor.

૮₍´tbc'₎ა

menurut kalian ini kesingkatan ngga?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

menurut kalian ini kesingkatan ngga?

i feel you; harusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang