ʕ•ᴥ•ʔ › masa kecil-10

353 61 1
                                    

250722

FIKSI! BXB!

૮₍´start'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

૮₍´start'₎ა

TIGA orang laki-laki kecil berada dalam satu tempat duduk untuk menikmati udara di taman hutan yang sejuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIGA orang laki-laki kecil berada dalam satu tempat duduk untuk menikmati udara di taman hutan yang sejuk.

"Asahi, aku balik sebentar ya, ada panggilan alam." Yang paling di tinggi diantara mereka meminta izin. "Hm, cepatlah!" Asahi mengangguk lucu.

Yang paling tinggi segera kembali membuat taman hanya diisi oleh dua orang. "Kamu pintar ya menggodanya."

Asahi menatap tajam temannya, "maksudmu?"

"Bahkan dia tidak bisa lepas dari dirimu." Orang tidak mencengkram dagu Asahi, membawa Asahi untuk pergi dari taman menuju pendalaman hutan.

"Aku mencintaimu Asahi, berhenti berharap kepadanya!"

"Aku tidak mencintaimu." Asahi membalas dengan nada sedikit ketakutan.

Pemuda itu memandang remeh wajah Asahi, "kamu tidak pantas untuk seseorang yang sepertinya saat besar nanti Asahi!"

૮₍´I FEEL YOU'₎ა

"Hhh," keringat bercucuran dari wajah Asahi, mimpi itu, mimpi yang Asahi sendiri tidak tau siapa yang meminta izin kepadanya. Hanya tau yang bilang bahwa dirinya mencintai Asahi, Junkyu.

Junkyu berteman baik dengan Asahi sejak kecil dahulu, sebelum kejadian itu terjadi. Kejadian buruk yang menimpa Asahi yang disebabkan oleh Junkyu, dijebak dan dipakai. Berpikir bisa mendapatkan Asahi seutuhnya.

Asahi melihat jendela, sudah pagi. Lalu beralih kepada makanan yang ditinggalkan untuknya, Asahi sendiri sudah lupa kapan terakhir kali dirinya makan makanan.

ceklek

"Asahi, makan dulu. Kamu belum makan." Yoshi, menghampiri dengan makanan ditangannya bersiap menyuapi Asahi.

"Ada yang pusing?" tanyanya,

"Tidak ada." Asahi menjawab dengan wajah yang terbilang datar. Yoshi hanya bisa menghela nafas, apakah adiknya akan semakin menutup diri?

Asahi menerima dengan baik makanan yang disuapi oleh Yoshi, cacing tubuhnya sudah meronta-ronta sedari tadi. "Aku ingin bertanya boleh?"

"Bukankah kau sudah bertanya?" Asahi menjawab malas.

Yoshi menunjukkan cengiran bodohnya, "siapa Haruto?"

Waktu Yoshi mendengar nama Haruto dirinya langsung mencari tau siapa orang tersebut, tetapi untuk memastikan dia akan bertanya langsung kepada Asahi.

"Aku bahkan tidak tau."

"Kau memanggil dirinya sebelum pingsan, bagaimana mungkin tidak tau?"

"Hanya seseorang yang tidak aku kenal yang tiba-tiba masuk dalam hidupku. Sebaiknya kau keluar, kita tidak sedekat itu untuk kamu tau masalahku." Asahi segera membaringkan dirinya membelakangi Yoshi.

"Cobalah bongkar barang-barang mu."

Matanya yang terpejam langsung terbuka kembali, Asahi sudah lama tidak membuka barang-barangnya. Terlalu malas sebenarnya. Dengan semangat yang tinggi Asahi langsung berlari ke kotak kecil yang bertumpuk-tumpuk diujung kamar.

hachin...

Debu-debu sangat banyak bersarang di barangnya. Asahi membersihkannya dengan kain baju yang ia gunakan, malas mencari lap. "Apa ini?" tanyanya heran saat melihat sebuah foto buram.

"Eo? Aku seperti kenal dengan dirinya? Tapi siapa?" Asahi memfokuskan pikiran pada seorang pemuda yang tertawa lebar dengan dirinya yang terjebak di atas pohon.

"Bukannya menolongku, malah menertawakan ku! Aku marah padamu pokoknya!"

Asahi memegang kepalanya yang tiba-tiba pening, suara tawa berat dan suara dirinya terdengar jelas di telinganya. Asahi seperti melupakan suatu kejadian yang sangat penting untuk dirinya.

Telinganya sering mendengar suara dirinya yang marah terjadi seseorang, anehnya Asahi merasa bahwa kemarahan dirinya hanya untuk membuat lawan bicaranya menyerah untuk menjahilinya yang justru malah semakin gencar.

Asahi menggeram marah kala rasa nyeri sudah mereda, "jangan pengecut hanya berani menampilkan suaramu!" desisnya entah kepada siapa.

૮₍´tbc'₎ა

૮₍´tbc'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
i feel you; harusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang