060722
FIKSI! BXB!
૮₍´start'₎ა
JEONGWOO berjalan menuju kamar Haruto dengan toples berisi kupu-kupu yang kemaren mereka kurung.
"Haruto, kupu-kupu yang kita kurung berwarna biru bergaris hitam kan?" tanyanya setelah tiba didepan pintu kamar.
Haruto yang sedang membaca buku yang ia pinjam di perpustakaan kota menoleh, "iya, ada apa?"
Jeongwoo menyodorkan toples tersebut, "lihat, ini berwarna putih! Bukan biru."
Haruto mengambil toples tersebut, dia menatap lamat-lamat sebelum akhirnya menjawab ucapan si pemuda tan. "Bagaimana bisa, bukankah kupu-kupu tidak bisa merubah warna nya?"
"Yakan! Ada apa si sebenarnya? Makin aneh saja."
"Apa maksudmu 'makin aneh saja,' Jeongwoo?" tanyanya sambil meluruskan kakinya.
Jeongwoo duduk dipinggir tempat tidur, menaruh buku yang Haruto baca untuk disingkirkan. "Aku baru tahu fakta, katanya sekitar 11 tahun yang lalu ada seorang pria yang hilang. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, dia sahabat pangeran ke II, benar-benar keren!" tepukan tangan yang kencang terdengar, Jeongwoo merasa hebat akan dirinya yang tau rumor tersebut.
"Kau selalu mempercayai rumor tidak jelas. Sekali-kali dengarlah yang bermanfaat." Haruto memutar bola matanya malas.
"Jeongwoo, Haruto waktunya makan." Bunda Park, Rose. Memanggil dari arah bawah. Haruto tinggal dirumah Jeongwoo setelah Doyoung dan Yedam balik, sesekali mengunjungi Mama Bang. Membuat kedua langsung turun untuk makan.
Selesai makan, mereka berbincang-bincang sedikit, "Bun, kupu-kupu yang kemaren aku dan Haruto kurung berubah warna." Ujar Jeongwoo antusias.
Rose yang yang lagi cuci piring terlihat sedikit menegakkan tubuhnya, "be—benarkah? Warna apa?" jangan kalian pikir Haruto dan Jeongwoo tidak membantu, mereka membantu kok, bantu doa.
"Putih, dan ada sedikit warna birunya. Itu sangat cantik menurutku, ah iya, apakah pangeran ke II mempunyai sahabat?"
Rose benar-benar menghentikan kegiatannya, "kau sedang tidak bercandakan?" nada irama Rose terdengar tidak senang, dia membalikkan dirinya untuk menatap lawan bicaranya.
"Tentu saja tidak, dia selalu mengikuti Haruto, makanya aku mengurungkan dan dia malah berubah warna." Jeongwoo tidak sadar akan merubah raut muka bundanya.
Rose menghampiri mereka berdua, duduk didepan kursi keduanya. "Haruto, maaf jika ini menyinggung perasaanmu, tapi katanya kau ditemukan di laut?"
Haruto mengangguk menyetujui, toh benar adanya. "Kau tidak tau apa-apa sebelum kau jatuh di lautan atau bagaimana?" Rose bertanya.
"Setauku aku jatuh ke tanah bukan laut." Jawabnya, yang mengundang wajah bingung Jeongwoo. Sedangkan Rose biasa saja.
"Kau jatuh ke tanah tapi kenapa ditemukan di laut?"
"Aku bahkan tidak tau."
Rose menghembuskan nafas kasar, "ada yang ingin bunda cerita kepada kalian, dan bunda harap kalian tidak kasih tau apapun pada siapapun. Rahasia dunia kita, terdapat penyihir, dan setiap penyihir pasti ada sihir. Tapi disini sihir itu termasuk ilegal, tetapi masih saja banyak yang mempelajarinya."
"Kenapa ilegal?" Haruto bertanya.
"Dengan adanya sihir, dunia seakan-akan tidak berjalan sesuai takdirnya, banyak orang yang akan serakah akan kebahagiaan dirinya. Memang kita ingin hidup kita selalu bahagia, tetapi dengan itu membuat orang-orang yang ditakdirkan untuk tidak bisa sihir merasa terkucilkan. Maka dari itu kebijakan dari leluhur kerajaan untuk menyegel apapun tentang sihir. Tetapi masih saja banyak yang melanggarnya."
"Wah, jadi apakah benar bahwa pangeran mempunyai sahabat yang hilang itu? Setahuku si bun, pangeran menyukainya, aah cinta segitiga!" Celetukan Jeongwoo membuat Rose teringat sahabatnya.
"Sebaiknya kalian pergi sana, memangnya menyenangkan apa dirumah terus. Bunda mau membersihkan rumah." Usir Rose yang mau tidak mau mereka menurutinya.
"Apa usahamu berhasil? Moon Goddess mentakdirkan mereka, mereka ditakdirkan untuk bersatu."
૮₍´tbc'₎ა
KAMU SEDANG MEMBACA
i feel you; harusahi
Jugendliteraturpotongan kecil serta suara yang jelas terdengar oleh telinga, membuatnya memikirkan cara untuk mengetahui siapa orang tersebut. ©velnopus ៸៸ bxb. harusahi, 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐫𝐢𝐳𝐞.