ʕ•ᴥ•ʔ › taman-13

274 55 0
                                    

310722

FIKSI! BXB!

૮₍´start'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

૮₍´start'₎ა

HARUTO berjalan kearah air mancur yang terletak tidak terlalu jauh ketika memasuki hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARUTO berjalan kearah air mancur yang terletak tidak terlalu jauh ketika memasuki hutan. Terdapat banyak kupu-kupu di sana, ada warna orange dan biru.

Kalian tau taman waktu kecil Asahi dan Junkyu? Iya, itu taman yang sekarang didatangi oleh Haruto.

Haruto menduduki dirinya di bangku yang tersedia, kupu-kupu biru terbang disekitar dirinya. Haruto menarik tangannya membawa kupu-kupu itu mendekat, untungnya kupu-kupu itu meletakkan tubuhnya ke tangan Haruto.

Guk, guk, guk.

Haruto mengalihkan pandangannya pada anjing yang saat ini berlari kearahnya, Hikun. Jangan lupakan Pangeran ke II Asahi berlari mengejar anjing kesayangannya itu.

"Berhentilah, Hikun." Asahi mengatur nafasnya pelan, anjingnya sangat cepat berlari.

Haruto berdiri dan membungkukkan dirinya saat Asahi datang, "salam hormat, Pangeran."

Asahi tersentak mendengar suara berat itu, anjingnya malah loncat-loncat seperti minta digendong oleh Haruto. Asahi melirik tajam hewannya itu, "diam lah, Hikun!" suruhnya, yang mana Hikun tidak mengerti atau berpura-pura tidak mengerti?

"Kau tidak di aula? Malah disini?" Asahi menatap tidak suka kearah Haruto. Dan apa itu, Haruto menggendong Hikun, dan anjing itu anteng di gendongan Haruto?!

"Aku tidak mempunyai teman, kau sendiri kemana tidak ke aula Pangeran?"

Asahi duduk di kursi yang sempat Haruto duduki, "malas, lagipula tidak ada yang menungguku untuk datang." Katanya.

"Aku menunggumu." Jawaban Haruto entah kenapa membuat Asahi sedikit menghangat.

"Travis, tunggu aku, ish!"

"Aku selalu menunggumu, Asahi!"

Asahi memegang kepalanya dengan sangat kencang, sedikit memukul kepalanya membuat Haruto langsung menggenggam tangan itu erat, melepaskannya dari rambut Asahi.

"Hentikan, ada apa?" Haruto bertanya khawatir. Asahi dihadapannya terus menggelengkan kepalanya bertujuan untuk mengusir suara yang terdengar dari telinga.

"Travis, Travis..." suara itu keluar tanpa Asahi sadari.

Travis? Tubuh Haruto menegang, itu adalah nama barat dirinya. Bagaimana Asahi tahu? Mereka tidak saling mengenal, hanya Jeongwoo yang tau, itupun Jeongwoo di dunianya.

"Travis siapa, yang mulia?" Haruto mengesampingkan egonya.

Asahi tersadar, "aku tidak tau, memangnya aku berkata apa?" tanyanya bingung.

"Kau memanggil Travis tadi, yang mulia." Ujarnya lembut.

"Tidak, mungkin kau salah dengar." Mana mungkin Asahi kasih tau Haruto bahwa dirinya mendengar suara, yang ada nanti dia disangka gila.

Asahi menarik Hikun dari gendongan Haruto, membawa Hikun untuk ke kamarnya. Tanpa mereka sadari, Hikun tersenyum melihat itu, dan matanya sedikit bersinar putih.

૮₍´tbc'₎ა

૮₍´tbc'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
i feel you; harusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang