ʕ•ᴥ•ʔ › misteri-17

256 53 0
                                    

010722

FIKSI! BXB!

૮₍´start'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

૮₍´start'₎ა

SEORANG bertudung itu terlihat menyeringai, "bagaimana bisa Travis kemari lagi?" tanyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SEORANG bertudung itu terlihat menyeringai, "bagaimana bisa Travis kemari lagi?" tanyanya.

Nenek tua yang mendapati pertanyaan seperti itu lantas gelagapan, "a—aku tidak tau, kita sudah menggunakan sihir terkuat sekalipun!"

"Kau tidak sedang membohongiku kan?" kaki itu dengan perlahan mendekati nenek tua, membuat nenek tua semakin ketakutan.

"Tidak bisakah kau langsung membuat Asahi jatuh cinta kepadaku?"

Nenek tua menghela nafas kasar, anak muda di depannya sungguh keras kepala. "Perasaan tidak bisa disihir, mereka mengalir tanpa bisa diberhentikan dengan apapun."

"Lagipula kita pernah mencobanya, dan sekarang. Travis kembali, sangat jelas bahwa mereka ditakdirkan untuk tetap bersama."

૮₍´I FEEL YOU'₎ა

Asahi sekarang berada dalam tenda yang ia buat beberapa tahun yang lalu, seingatnya dia buat sendiri. Disekitarnya sangat berantakan, buku-buku berserakan dan makanan ringan untuk Asahi supaya tidak tertidur.

Ditangannya ada kalung Haruto, kemarin dia meminta untuk dipinjamkan. Lukisan, foto yang ia temukan waktu mencari-cari barang lamanya. Buku-buku kusam yang sangat malas untuk Asahi baca jikalau Yoshi tidak memberikan kepadanya.

"Asahi, keluarlah, jangan terlalu sering berada di tenda."

Asahi melihat kearah luar, apa ia sering kesini? Setahunya dia amat sangat jarang menginjakkan kakinya di tenda ini. Yoshi lah yang menyuruhnya untuk membaca buku disini.

"Apa si maksud 'Blossom' dan 'Morning Sun' itu?" Asahi menerka-nerka maksud dari semua pertanyaannya.

Hikun, sang anjing langsung loncat dari duduknya menyambar buku berwarna biru kusam didekat Asahi. Mendekatkan buku itu kearah Asahi yang membuat Asahi membuka buku biru itu.

"Blossom dikaitkan dengan musim semi?"

"Lalu apa hubungannya dengan Haruto? Tidak jelas sekali." Asahi membalikkan badannya menatap langit-langit tenda.

"Arti namamu kan matahari pagi, jadi kita tulis 'Morning Sun' saja, Asahi."

"Kalau aku nulisnya apa?"

"Spring?"

"Itu jelek sekali, Travis." Asahi terlihat tidak setuju dengan asumsi yang lebih tua.

"Kan musim semi, hmm, blossom?"

"Kenapa harus blossom?"

"Blossom berkaitan dengan musim semi, pakai itu saja."

"Kenapa musim semi? Arti namamu kan bukan musim semi dan tidak ada kaitannya dengan musim itu."

Asahi terbangun dari tidurnya di dalam tenda, dia melihat Hikun yang juga tertidur, hari sudah malam. Asahi berjalan keluar untuk balik ke Istana, biarkan Hikun tertidur, dia tau jalan pulang.

Selama diperjalanan untuk ke kamarnya, dia mengingat-ingat mimpi tadi, Travis? Hmm, dia tidak yakin bahwa itu Haruto. Baiklah, Asahi akan pergi ke Haruto besok, dia bisa menggunakan alibi mengembalikan kalung.

૮₍´tbc'₎ა

૮₍´tbc'₎ა

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
i feel you; harusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang