Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
૮₍´start'₎ა
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUNYI kereta api terdengar, mereka bertiga berada di stasiun. Doyoung, Yedam dan Haruto berencana untuk pergi ke kota, tempat kerajaan Velonpus berada.
Mereka menaiki kereta yang menuju kearah kota, "Aku sudah lama tidak ke perkotaan!" Yedam berujar senang.
Yedam lahir dan besar di kota, dirinya tinggal di pinggiran pantai mengikat Doyoung suaminya. Yedam mengeratkan mantel Haruto, "Kau masih saja seperti anak kecil Haruto!" Marahnya.
"Maafkan aku, aku malas mengeratkan nya." Ujarnya sambil terkekeh.
Beberapa jam perjalanan membuat mereka mengantuk dan berakhir tertidur. Kereta sampai pukul 9 malam, tidak terlalu lama.
Angin berhembus sangat kencang saat mereka keluar dari kereta. Membuat mereka makin mengeratkan mantelnya.
"Kita sewa kendaraan dahulu." Doyoung berpisah dengan mereka untuk menyewa kendaraan yang akan mengantarnya ke rumah orang tua Yedam.
"Eoh? Yedam anak mama~" Mertua Doyoung mencium wajah Yedam dengan keras saat mereka sudah tiba di rumah orang tua Yedam.
"Ma~ udah, aku udah besar tau. Udah nikah juga!"
Mama Bang menatap Yedam pura-pura marah, "Kau tidak senang sekali mama mencium dirimu!"
"Itu yang namanya Haruto? Kamu tinggi sekali si!" Mama Bang mengetahui Haruto karena Yedam mengirimkan surat tentang Haruto.
Haruto menanggapi dengan senyuman canggung, "i—iya tante."
"Masuk-masuk sana!" mereka berempat masuk kedalam, saat diruang makan. Haruto melihat siluet tubuh yang tidak asing dimatanya.
"Jeongwoo?" refleks Haruto memanggil nama itu, membuat oknum yang dipanggil membalikkan dirinya untuk melihat siapa yang memanggil dengan mulut penuh makanan.
"Kau mengenalku?" tanyanya bingung.
"Memangnya kau tidak mengenalku?"
Dengan polos Jeongwoo mengangguk, "iya."
"Kamu kenal Jeongwoo, Haruto? Dia adiknya Doyoung."
Haruto yang melihat respon Jeongwoo lantas menggeleng, "aku sepertinya salah orang."
"Kalian mengobrol sana berdua." Mama Bang meninggalkan Haruto, "Mau istirahat dulu Haruto? Besok kamu bisa mengobrol dengan Jeongwoo." Haruto mengiyakan tawaran Doyoung.
૮₍´I FEEL YOU'₎ა
"Film yang sangat membosankan." Jeongwoo menatap malas televisi yang menayangkan film monoton.
"Kau tidak bosan Haruto? Mau jalan keluar tidak?" Haruto beralih menatap Jeongwoo, dirinya sangat mengantuk akibat film yang ia tonton.
"Boleh, mau kemana?"
"Perpustakaan kota? Mau kesana?" mereka berdua berjalan ke perpustakaan kota, tetapi saat ditengah jalan Jeongwoo pamit ke Haruto karena harus menemui kekasihnya.
Haruto dikasih tau arah menuju perpustakaan, tidak terlalu besar tetapi sangat nyaman. Hujan deras mengguyur kota setibanya Haruto di perpustakaan.
"Ada yang ingin dibantu?" Haruto menghampiri penjaga perpustakaan.
"Tidak ada, aku hanya bingung kenapa berada disini."