➾ Deadly | 8

944 248 113
                                    

- We will rise again from the ashes.
And bring back our majesty. -

❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Termenung dalam sepi yang menghantarkan pada sayatan hati akibat kerakusan sang penguasa. Menitikberatkan kata setia yang selalu berdekatan dengan ujaran dusta. Tersebab itulah kata percaya amat mahal harganya. Abhati datang memberi sebuah pencerahan pada kepala manusia. Namun adilaga selalu jadi jawaban akhir ketika bunga bunga tak lagi berwarna. Menyibak ketakutan, menerkam kegelisahan, dan menyayat keteguhan.

Sejak kepulangan sang Ratu dari perbatasan Kingston, tak sekalipun ia memperlihatkan wajah ramah. Tak sekalipun ia mengeluarkan suara. Tak berbicara dengan siapapun di sana. Hingga sebuah laporan datang padanya.

"Khaleesi, sesuai perintah... Kami berhasil menangkap Jemima."

Lalysa langsung berdiri dari atas singgasana nya saat mendengar laporan Kai di sana. Wajah Kai terlihat pucat, kantung mata nya menghitam. Jelas ia adalah manusia paling berduka prihal kematian Jennie, itu sungguh menyedihkan.

Maka tak perlu berbicara banyak, Kai jelas paham Lysa ingin bertemu dengan Jemima langsung. Maka sang panglima pun mengantarkan Lysa menuju ruang tahanan Jemima.

Saat Lalysa datang ke jeruji besi tempat Jemima berada, gadis itu mendongak menatap Lysa yang memperlihatkan wajah datar tanpa ekspresi. Hanya dengan tatapan seperti itu saja, Jemima gemetar ketakutan di tempatnya.

"Buka," ujar Lysa singkat. Dan saat jeruji besi tersebut di buka, Jemima mulai berteriak histeris saat Lalysa tanpa kata langsung mencengkram rambut Jemima, menyeret nya keluar dari sana.

"Khaleesi, lepaskan akuuu! Aakkhhh!"

Rambut panjang Jemima benar benar di tarik hingga beberapa helaian nya terlepas dari kepala. Dan hal itu benar benar jadi tontonan seluruh pasukan Urendai saat Lalysa tanpa ampun menyeret gadis Farthala itu ke tengah lapangan Rivaderm.

"Kau tak bisa melakukan ini padaku! Raja Jeff akan marah padamu. LYSAAAA!"

Lalysa terhenti sejenak saat mendengar kalimat itu, ia melepaskan cengkraman nya. Memperhatikan kondisi Jemima dengan kulit putih mulus nya yang tersayat sayat di sana, akibat terseret beberapa meter. Kaki tangannya berdarah-darah tersebab tali yang terlalu kuat mengikat nya. Lalysa mendengus.

"Raja Jeff katamu? Apa kau salah satu wanita yang menjilat padanya hanya karena paras?"

"Kenapa? Kau iri? Kau iri karena aku akan dijadikan Ratu oleh Raja Jeff setelah peperangan ini selesai bukan?"

[2] Megan Throne ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang