➺ Elektabilitas | 4

1K 261 17
                                    

I'm falling.
In all the good times I find myself
longin' for change.
And in the bad times I fear myself. —

❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Langit biru di atas cakrawala memberikan kesan menyedihkan bagi sang Ratu Benua. Ia menutup mata cukup lama, memikirkan sebuah keputusan yang akan membawa sebuah dampak pada istana. Ia menghela nafas, berdiri di atas balkon istana sendirian... Kemudian berjalan menuruni tangga, menuju Khaál Throne.

Suara langkah kaki menggema menyusuri jalan menuju singgasana. Setiap kepala tertunduk memberikan penghormatan tertinggi untuk sang penguasa. Surai panjang nya dihiasi mahkota tercantik di atas kepala. Memberikan kesan bahwa ia telah mendapatkan legitimasi di atas dunia.

Gaun nya menjuntai dengan anggun, seiring dengan setiap tapak yang tak kalah menawan. Prestise nya terpancar dengan alami, dan duduk di atas singgasana nya dengan ketegasan bak seorang hakim pemberi keadilan. Seluruh manusia yang berada di sana kini mengangkat kepala nya kembali, menatap sang Ratu yang kini memperhatikan empat menteri nya yang berdiri di sisi kiri dan kanan.

Menteri Keuangan, Ridraca Emyzton.
Menteri Pertahanan, Dimand Tresora.
Menteri Perdagangan, Trita Arysien.
Dan Menteri Keamanan, Yonka Eniztard.

Lalysa melihat mereka satu persatu dan sang Ratu melihat dua penasihat nya di sisi kanan; Erys Brenson dan Valdez. Setelah itu Lysa mulai membuka diskusi.

"Empat Menteri... Aku ingin mendengar pendapat kalian mengenai masalah perpajakan yang membuat perekonomian kita menjadi krisis belakangan ini."

Trita pun menjawab, "seperti yang sebelumnya telah hamba laporkan pada Khaleesi... Bahwa harga pajak naik karena kekurangan sumber daya alam kita. Bahan dapur menjadi sangat langka, sedangkan para petani telah memberikan hasil panen yang cukup melimpah. Yang menjadi pertanyaan nya sekarang adalah, kemana hasil panen para petani?" Trita menggeleng pada Lysa, "bahan pangan itu hilang tanpa bisa hamba ketahui."

Mendengar itu, Yonka pun buka suara. "Menurut hamba, hasil panen para petani memang melimpah, Khaleesi. Namun setelah hamba mencari tau lebih lanjut, bahan dapur sangat cepat mengalami kerusakan setelah di panen, tersebab itulah tak banyak bahan dapur yang sampai pada para pedagang dengan kondisi bagus. Sedangkan pedagang kita hanya menjual kualitas pangan yang terbaik, Khaleesi. Jadi sebenarnya hasil panen itu tidak hilang, melainkan karena rusak."

Dimand selaku menteri pertahanan pun menggeleng, "ada kejanggalan yang terjadi, Khaleesi. Setelah hamba mendapatkan laporan dari para tetua masing-masing wilayah, mereka mendapatkan bahan dapur yang melimpah dan tak mengalami kesulitan untuk makanan, sedangkan di pasar... Bahan dapur sudah menjadi barang langka. Entah apakah benar atau tidak, hamba berasumsi bahwa adanya penimbunan hasil panen oleh satu oknum yang cukup berpengaruh, Khaleesi."

[2] Megan Throne ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang