[BUKU KEDUA DARI MOTHER OF DRAGONS]
Megan Throne hanya dapat di duduki mereka yang mampu menaklukkan 7 Kingdoms di bawah telunjuknya. Dan tahta agung itu menjadikan rahasia kelam masa lalu terungkap, dan membuat Lysa tak bisa memaafkan, lantas memil...
— I'll put my armor on, Show you how strong I am. I'll put my armor on, I'll show you that I am. —
❞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Ketika fajar tiba dan menyapa di sela sela tirai jendela, membangunkan lelap tidur sang Ibu Naga. Gerakan tangan sederhana membuat kekhawatiran lantas sirna. Tubuhnya kini bersandar dengan nyaman sembari menilik pemandangan hijau di luar sana. Retina nya perlahan menatap seorang gadis di samping nya dengan tenang.
"Aku tak apa, Jenn."
"Benarkah? Kepala mu tak pusing, Khaleesi?"
"Sudah lebih baik, tenang saja... Aku tak selemah itu."
Belum saja Jennie menyampaikan seluruh kekhawatiran nya selama sang Ratu hilang kesadaran, Tyrion langsung menerobos masuk untuk memastikan keadaan Lalysa. Melihat itu, Lysa pun mengangguk singkat pada Tyrion, meminta nya tenang.
"Aku baik-baik saja, Tyrion. Jangan memasang wajah seperti itu."
Tyrion langsung menatap Jennie di samping sang Ratu, memberikannya sebuah pesan tersirat agar ia meninggalkan mereka berdua saja, lantas Jennie pun menundukkan kepala, kemudian keluar dari ruangan tersebut.
Tyrion kini duduk di sebuah kursi kayu, dekat ranjang. Menatap Lysa dengan teramat serius.
"Jika aku tak datang tepat waktu... Kau bisa saja sudah tiada, Lalysa."
"Baik, aku mengakui kecerobohan ku kala itu, dan aku berterimakasih padamu. Tapi itu tak menjadi penghambat ku untuk melanjutkan peperangan bukan?"
"Aku tak meminta mu untuk menghentikan perang. Namun tolong, libatkan aku dalam setiap aksi mu. Hanya itu!"
Lalysa menghela nafas, "ini urusan ku, Tyrion. Aku tak ingin ada campur tangan orang lain prihal itu."
"Aku tak berniat menghalangi mu—"
"Tyrion aku tak ingin berdebat dengan mu—"
"Maka dengarkan aku."
Intonasi tajam mengalun tegas, dan itu membuat Lysa lantas terdiam menatap lelaki dihadapan nya kini. Jemari Tyrion terulur dengan lembut, perlahan menggenggam jemari Lysa dengan penuh keyakinan.
"Aku ada di belakang mu, setidaknya konfirmasi tindakan mu terlebih dahulu padaku sebelum kau mengeksekusi keinginan mu."
Melihat manik Tyrion tak berkedip sama sekali menatapnya, Lysa pun menyerah, ia pun mengangguk.