➳ Pijakan Baru | 2

1.6K 402 47
                                    

I feel the pages turning, I see the candle burning down. Before my eyes, before my wild eyes.
I feel you holding me tighter, I cannot see. When will we finally breathe.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.


Saat sinar kemerahan menyapa di atas cakrawala, dengan kicau burung sebagai nyanyian nya. Lalysa terbangun dan telah menemukan Jisoo juga Kularthea duduk di atas kursi, sedang menunggu Miyaqha menyelesaikan masakannya.

"Selamat pagi, Putri Targaryen," sapa Jisoo dan Kularthea di sana. Dan Lysa mengucapkan kalimat serupa. Kemudian sang gadis Targaryen ikut duduk, dan menunggu Miyaqha.

Lalysa di sana telah membulatkan tekad, bahwa ia akan memulai perjalanan nya mulai hari ini. Memulai mewujudkan ambisi nya, satu persatu.

"Aku akan pergi hari ini, Lady... Menjelajahi Urendai seorang diri." Itu keputusan mutlak dari Lysa.

Dan persis setelah mengucapkan hal tersebut, masakan Miyaqha siap di sajikan... Miyaqha menggunakan sihir nya agar lebih cepat menyediakan makanan di meja makan. Piring-piring mulai melayang dan mendarat dengan mulus di depan masing-masing Putri. Itu merupakan pertunjukan yang menakjubkan di pagi hari, Lysa tersenyum sembari mengucapkan terimakasih pada Miyaqha.

Dan obrolan mereka berlangsung panjang, sembari menikmati sarapan.

"Sepertinya Miyaqha sedikit tidaknya telah memberitahu mu tentang bagaimana sejarah Targaryen di tanah Urendai, bukan?" Kularthea memastikan, dan diangguki oleh Lalysa.

Selang beberapa menit, mereka telah menyelesaikan makanan, dan Lysa langsung bersiap untuk pergi. Namun sebelum itu, ketiga Putri dari Davenda masing-masing memberi nya satu hal yang berguna.

"Lysa, kau tau kan... Setelah bencana alam, banyak yang berubah di tanah Urendai. Termasuk tingkat kejahatan. Di lorong-lorong kecil pedesaan, kau akan banyak menemui penjahat, perampok, karena tingkat kemiskinan masih tinggi di sini. Kami tau, bahwa kau cukup tangguh menghadapi itu. Hanya saja, untuk saat ini, berusahalah menghindari masalah, bagaimana pun caranya. Identitas mu harus tetap disembunyikan sampai kau akhirnya menemukan satu orang yang akan menemukan mu nanti di perjalanan." Kularthea berucap demikian, wajah nya menunjukkan aura keibuan, seolah nampak khawatir.

Dan setelah itu, satu persatu dari ketiga nya maju, sembari memberikan sesuatu sebagai salam perpisahan.

"Aku telah menyiapkan pakaian, juga penutup wajah di sini... Bisa kau gunakan saat ingin mengunjungi keramaian. Dan ada beberapa bekal di dalamnya, bisa kau makan nanti." Miyaqha memberikan sebuah kantung pakaian, untuk Lysa gunakan selama perjalanan.

[2] Megan Throne ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang