❝
- Be my true fortress.
Shield from my foe.
Keep me in reverence.
And rest thy head low. -❞
.
.
.
.
.
Mengejar angin tak akan pernah berujung, sebab ketidaktahuan akan rupa warna dan bentuknya cukup abstrak membuat kita melakukan hal yang sia-sia. Mengejar pelangi pun tak akan mendapatkan hasil berarti. Semakin di kejar, ia semakin menjauh dan tak tergapai. Ada beberapa hal yang hanya bisa di nikmati, bukan untuk di miliki. Tergenggam tak akan menghasilkan sesuatu berarti... Hanya ada kehancuran yang akan tersisa dalam balutan kesendirian hingga tercurangi.
Kicau burung kecil berlalu-lalang memperindah hijau dedaunan... Bunga cantik bergoyang di terpa semilir angin. Suara tubrukan besi bersahutan, menandakan pagi tiba di sambut oleh latihan -para prajurit perang.
Lalysa duduk di sebuah batu kecil, menikmati pemandangan Halerie. Dengan Jennie yang berada di belakang nya, duduk di atas batu yang lebih tinggi. Sembari menyisir rambut platinum blonde sang Khaleesi yang menawan.
"Khaleesi... Apa kau tau?"
"Apa itu?"
"Dalam adat kebiasaan masyarakat Urendai... Setiap kemenangan seseorang, ditandai dengan kepangan di rambut nya. Semakin banyak kemenangan yang ia raih dalam pertarungan, maka semakin banyak kepangan di rambut nya," ujar Jennie sembari membuat satu kepangan di rambut sang Khaleesi.
"Oh ya?" tanya Lysa memastikan, dan Jennie pun mengangguk.
"Karena Khaleesi telah menundukkan suku Batela dan Jotenheim... Maka aku pun akan membuat dua kepangan di rambut mu," ujar Jennie dengan nada semangat, dan Lysa hanya terkekeh sebagai reaksi nya.
"Baiklah kalau begitu... Untuk kedepan nya, kau akan membuat banyak kepangan di rambut ku, Jenn."
"Tentu saja, Khaleesi. Kau akan memenangkan banyak pertempuran, maka aku akan membuat banyak kepangan di rambut Khaleesi."
Lysa tersenyum tipis, kemudian menatap lurus ke arah taman bunga Halerie. "Baru kau seorang di tanah Urendai ini yang berani memegang kepala ku, Jenn."
Jennie cengengesan, "tentu saja... Aku kan sahabat Khaleesi."
Lysa mendengus, merasa lucu mendengar kalimat itu keluar dari mulut Jennie. "Apa kau sebelumnya pernah punya sahabat?" tanya Lysa pada gadis di belakang punggung nya itu.
"Pernah... Ada banyak. Tapi mereka semua mati karena bencana itu, Khaleesi."
Lysa terdiam sejenak, memikirkan betapa sakitnya kehilangan sahabat karena kematian, "sayang sekali," ujar Lysa pada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Megan Throne ✔
Fantasy[BUKU KEDUA DARI MOTHER OF DRAGONS] Megan Throne hanya dapat di duduki mereka yang mampu menaklukkan 7 Kingdoms di bawah telunjuknya. Dan tahta agung itu menjadikan rahasia kelam masa lalu terungkap, dan membuat Lysa tak bisa memaafkan, lantas memil...