❝
— Be thou my vision.
Keeper of thy world.
To trust in thy mercy.
Is to bend with thy sword. —❞
.
.
.
.
.
Pada beberapa kisah yang menyuguhkan makna kebersamaan... Terkadang bersama dapat menimbulkan ikatan kuat sesama manusia. Memberinya sebuah pandangan, bahwa dasarnya kita selalu butuh teman. Butuh pertolongan dari kawan, atau kadang menjadikan musuh menjadi teman seperjuangan. Namun terlepas dari itu semua, manusia kadang terlena. Menganggap kesetiaan selalu ada di tiap barisan harapan... Menduga bahwa tusukan dari belakang takkan pernah terjadi di masa depan. Sekali lagi, ini tentang kewaspadaan.
Setelah keluar dari area suku York... Lysa dan Jennie memasuki hutan, dan sedikit menaiki bukit. Lysa mulai bercakap-cakap dengan sang gadis yang kini jadi teman dalam perjalanannya itu, sembari Jennie menjelaskan beberapa hal tentang Urendai.
"Jadi, kau ini sebelumnya Putri dan Clan Farthala?" tanya Lysa, dan Jennie mengangguk singkat.
"Tapi kenapa para penjual budak memperlakukan mu seperti itu? Apakah mereka tidak tau kau sebelumnya seorang Putri bangsawan?"
Jennie terkekeh kecil, "tidak ada yang peduli status mu apa sebelumnya di suku York ini, Lady. Hutang tetaplah hutang. Jika tak mampu membayar, maka kau akan di jual. Seperti itulah kira-kira."
"Tapi setidaknya, mereka harus memperlakukan mu sedikit hormat, karena termasuk orang penting di tanah ini bukan?"
Jennie tersenyum tipis, terlihat miris mengingat kondisi sosial masyarakat York sekarang. "Setelah kehancuran Urendai karena bencana alam... Semuanya berubah, Lady. Tak ada kepedulian... Individualisme adalah hal yang wajar sekarang. Hanya satu hal yang membuat mu aman di suku York ini, Lady."
"Apa?"
"Kekayaan."
Lysa mendengus mendengar jawaban Jennie.
"Kau akan aman di suku ini, selama kau punya uang. Itu poin nya, Lady."
Lysa tertawa kering, miris tentu saja. Namun ia harus menghadapi hal-hal seperti ini ke depan nya. Kehidupan Lalysa sudah tak seindah di Luxidos. Dimana keselamatan dan kesejahteraan nya amat di prioritaskan di tanah itu. Dan di Urendai jelas berbeda, karena tak ada yang tau dia siapa.
"Maaf jika aku lancang... Tapi bolehkah aku mengetahui nama mu, Lady?" Jennie berujar hati-hati, karena tentu saja ia takut membuat gadis yang baru ia temui ini marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Megan Throne ✔
Fantasy[BUKU KEDUA DARI MOTHER OF DRAGONS] Megan Throne hanya dapat di duduki mereka yang mampu menaklukkan 7 Kingdoms di bawah telunjuknya. Dan tahta agung itu menjadikan rahasia kelam masa lalu terungkap, dan membuat Lysa tak bisa memaafkan, lantas memil...