Bab 006

465 82 0
                                    

Haechan belum mendapatkan kabar apapun dari kaptennya, dan pemerintah sudah mulai menghubunginya apa yang sedang terjadi. Bahkan Jenderal mengirimkan tim penyelidik yang merupakan musuh kaptennya, untung saja dia dan anggota lainnya tidak mengungkapkan identitas mereka. Dan hanya menggunakan identitas samaran yang telah di buat dengan rapih. Jadi tidak akan ada yang curiga siapa dia dan anggota lainnya.

Namun sekarang dirinya sedang di karantina karena entah kenapa tubuhnya mulai merasakan tidak enak. Dia selalu merasakan sesuatu memasuki tubuhnya, semacam energi misterius yang membuatnya mengantuk hingga tertidur.

Bukan hanya Haechan yang kini di karantina di salah satu ruangan bersama beberapa anggota Militer lainnya. Bahkan warga sipil pun yang di karantina merasakan hal yang sama, seperti dua mahasiswa yang bernama Chenle dan Jisung , mantan direktur Mark, detektif Jeno juga dokter Jaemin dan beberapa warga sipil lainnya.

Ada ribuan yang kini sedang di karantina di berbagai ruangan, manusia yang menjadi Zombie akan di tembak tanpa pandang bulu. Di kota H para Zombie sudah mulai teratasi, hanya tinggal segelintir. Karantina bukan hanya terjadi di Kota H tapi di seluruh kota yang sudah membuat tempat perlindungan.

Renjun kini sedang munutup matanya, merasakan detak jantungnya yang semakin cepat tak terkendali bahkan demam tinggi dengan keringat dingin, juga merasakan energi asing masuk ke dalam tubuhnya. Indranya semakin tajam, bahkan Huang Renjun dapat merasakan napas pihak lain.

Dia bisa merasakannya dengan jelas ketika pihak lain bangun, tapi dirinya tidak bisa membuka kelopak matanya karena terlalu berat. Hingga dirinya bisa merasakan sebuah kain jatuh padahal tubuhnya, bahkan ia dapat dengan jelas suhu kain dingin membersikan keringatnya.

Ingatan terakhir yang di ingat Renjun adalah memeluk tubuh pihak lain setelah tidak sadarkan diri, lalu kemudian dirinya pingsan karena kelopak mata yang mengantuk.

"Kamu harus sembuh, jika tidak 1000 poin ku akan terbuang sia-sia."

Renjun dapat mendengar keluhan pihak lain terhadap dirinya, tapi dia tidak tahu apa poin yang di sebut pihak lain. Dia dapat dengan jelas mendengar pihak lain sering berbicara sendiri entah dengan siapa, tapi pihak lain sering menyebut "Sistem pelit". Apa itu Sistem? Huang Renjun semakin rumit memikirkannya.

Entah berapa lama ia tertidur, mungkin 2 hari ia tidak sadarkan diri hingga demam dan detak jantungnya mereda dan ia membuka matanya sampai tatapannya jatuh pada remaja cantik yang sedang berbaring tidak jauh darinya di dalam sebuah kasur kepompong. Wajah yang begitu damai seperti kepolosan yang tidak tahu kejahatan dunia, entah kenapa Renjun merasakan perasaan tertekan melihat pihak lain merawatnya hingga dia kelelahan.

Entah sejak kapan Renjun berada di dalam tenda, dan darimana asalnya tenda ini. Melihat tubuhnya yang masih sehat dan hidup. Dia tidak bisa melihat ke arah pihak lain dengan tatapan rumit. Renjun ingat terakhir kali pihak lain menanyakan tentang Vaksin kemudian dia menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya. Jelas ingatan itu masih terlihat di benaknya, kekuatan pihak lain yang dapat membantu es dan menghancurkan Zombie dengan mudah.

Melihat wajah pihak lain tertidur dengan nyenyak membuat Renjun berusaha agar tidak membangunkan pihak lain, dia langsung keluar dari tenda mendekat ke pagar pembatas melihat seluruh Kota H yang sudah kacau. Kota yang damai kini telah menjadi lautan mayat hidup dan bahkan ada beberapa Militer yang sepertinya di kirim dari kantor pusat terus membersihkan area kota.

Tatapan Renjun berhenti di arah Barat tempat industri itu berada, itu adalah markas manusia yang masih hidup di kota H. Hingga Renjun merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, seperti sebuah energi yang meluap-luap untuk segera di keluarkan dari dalam tubuhnya. Tanpa sadar saat ia mengulurkan tangan sebuah sambaran petir menghantam pohon membuatnya terkejut dengan wajah bingung.

Ketika dia mengulanginya, ternyata dia memiliki kekuatan Guntur yang entah datang dari mana. Membuat Renjun memiliki tatapan rumit, ia sepertinya mengingat sesuatu dalam postingan anonim tersebut. Kekuatan revolusi manusia, entah siapa orang tersebut yang pasti dia dapat meramalkan masa depan tanpa pandang bulu.

Hingga Renjun mendengar suara sangau dari dalam tenda, ia pun bergegas masuk ke dalam tenda dan melihat anak tersebut sudah bangun dengan mata mengantuk.

TBC

"Lee Haechan"AsHaechan LudwigRekan "Renjun Venetiaan" di Black Wolf, wakil kapten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lee Haechan"
As
Haechan Ludwig
Rekan "Renjun Venetiaan" di Black Wolf, wakil kapten. Teman masa kecil Renjun, orang yang tahu rahasia Renjun.
Dia akan bergabung dengan kedua MC kita.
Mempunyai kekuatan angin, serangan favorit adalah bilah angin yang dapat merobek musuh menjadi daging cincang.
Dia akan menjadi kapten di tim pasukan khusus pemburuan Zombie di kota H.

SURVIVAL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang