Renjun memeluk tubuh dingin Raffael yang tidak sadarkan diri, kulit pucat dengan mulut berlumuran darah. Melihat kondisi Raffael membuat tangan Renjun gemetar ketakutan dengan detak jantung semakin cepat.
Haechan yang tadinya terpana dengan pemandangan di luar pangkalan kini melihat ke arah Renjun yang memeluk tubuh Raffael, begitupun dengan yang lainnya. Dapat di lihat jika Raffael tidak baik-baik saja, apalagi dengan rambutnya yang berwana putih.
Renjun tidak berani memeluknya erat-erat, dia takut tubuh Raffael akan hancur seketika seperti kaca yang rapuh. Ketakutan yang dia rasakan seperti di masa lalu ketika orang tua dan keluarganya di bantai sampai mati oleh mereka.
"Bos." Tanya Haechan dengan hati-hati membuat Renjun menoleh.
Haechan dapat melihat kerapuhan dan ketakutan dalam pupil mata Renjun yang selama ini selalu tenang. Ini pertama kalinya Haechan melihat sahabatnya begitu rapuh.
"Tenanglah, lebih baik kita segara pergi ke rumah sakit dan suruh dokter yang memiliki kekuatan penyembuh untuk memeriksanya." Sarannya.
Renjun mengambil nafas dalam-dalam, kemudian menatap kembali ke wajah pucat yang kini sedang tertidur damai. Dengan hati-hati, Renjun menyeka darah dari mulut Raffael dengan lengan bajunya.
"Bertahanlah." Ucapnya dengan gemetar.
Pupil mata Renjun sudah merah dengan buliran air mata yang siap keluar kapan saja, sambil memeluk tubuh Raffael yang bernafas dengan lemah. Renjun berdiri dan mengendong Raffael untuk segera di bawa ke rumah sakit.
"David kamu urus sisanya dengan yang lain." Jedanya, "Cari inti kristal, temukan semuanya apapun yang terjadi. Dan kamu Haechan ikut dengan ku."
Mendengar perintah dari kapten mereka, semuanya langsung berkerja dengan cepat. Meski banyak pertanyaan, tapi mereka hanya bisa diam dan berpura-pura tidak tahu apa-apa. Melihat kondisi Renjun yang tidak normal, semuanya tidak berani angkat bicara.
Dengan langkah yang cepat, Renjun masuk ke dalam mobil sambil memeluk tubuh rapuh Raffael. Haechan duduk di kursi pengemudi, tanpa banyak bicara mobil menyala melaju ke tempat tujuan.
Tapi sebelum mereka bisa berbelok ke arah dimana rumah sakit berada, terdengar suara ceria yang monoton seperti robot memecahkan keheningan di antara mereka berdua.
[Sistem: Jangan bawa ke rumah sakit!]
Haechan langsung mengerem mobil karena terkejut dengan suara yang tiba-tiba datang, begitu pun dengan Renjun.
"Siapa kamu?" Tanya Renjun dengan waspada.
[Sistem: Tolong jangan salah paham, saya adalah Sistem 000 bisa di sebut dengan otak pintar yang berada di dalam tubuh tuannya.]
Mendengar penjelasan sistem, Renjun menghela nafas lega. Namun Haechan bingung dengan suara yang entah berasal dari mana.
[Sistem: Akan aku jelaskan secara singkat karena waktu tidak cukup, karena tubuh inang sedang lemah jadi aku hanya bisa menjelaskan dengan cepat.]
"Lanjutkan" Ucap Renjun.
[Sistem: Tolong bawa tubuh tuan ke ruang bawah tanah, ada kamar dengan nomor 000 bersebelahan dengan ruang kontrol. Masukan tubuh tuan ke dalam tabung energi, tidak perlu melakukan apapun karena semua mesin di sana sudah canggih. Tolong lakukan secepatnya ini demi keselamatan tuan, jika tidak nyawanya dalam bahaya. Terimakasih.]
Renjun langsung menyuruh Haechan untuk segera bergerak ke gedung tempat mereka tinggal. Tidak ada yang bicara karena suasana tegang, Haechan dengan cepat mengendarai mobil dan masuk dengan lancar melewati gerbang pemeriksaan gedung.
Tanpa banyak bicara Renjun turun dari mobil sambil berlari, Mark dan Jeno yang sedang duduk di kantin melihat Renjun memeluk tubuh seseorang dengan rambut putih membuat keduanya saling memandang. Tidak tahu apa yang sedang terjadi, karena yang mereka tahu hanya ada badai salju di luar pangkalan.
Menuju lantai enam belas dengan sangat cepat, memasuki pintu lift yang menuju ruang bawah tanah. Haechan yang masih mengikuti dari belakang hanya diam-diam melirik tanpa banyak bicara meski penasaran.
Dengan bunyi "Ding" ketiganya keluar dari lift, mencari tempat yang di sebutkan oleh sistem. Jaemin yang baru saja keluar dari ruang penelitian melihat kedua orang yang berlari, membuatnya bingung.
"Ada apa dengan mereka?" Gumamnya.
Tapi Renjun tidak peduli yang dia pedulikan adalah keselamatan Raffael, sambil mencari ruangan dengan matanya. Akhirnya Renjun menemukan ruangan yang dia cari, tapi sebelum dia masuk Renjun melihat seseorang sedang berdiri di pintu ruang kontrol. Menatap ke arah mereka dari balik lensa kaca mata yang membuat Renjun tertegun, karena dia tidak tahu siapa dia. Ini pertama kalinya Renjun melihatnya begitupun dengan Haechan.
Namun, ini belum saatnya untuk bertanya dan bersantai masih ada Raffael yang harus dia pedulikan. Haechan mendorong pintu menggunakan kartu akses, ketika pintu otomatis terbuka mereka langsung masuk dengan cepat.
Renjun melihat sebuah tabung berbentuk kapsul dengan berbagai kabel yang tersambung pada layar monitor dan sebuah cairan berwarna biru. Tanpa banyak bicara Renjun memasukan tubuh Raffael dengan sangat hati-hati ke dalam tabung, melepaskan jubah Raffael. Ketika semuanya telah selesai, pintu kapsul tersebut secara otomatis tertutup dan layar monitor langsung menyala dengan sendirinya.
Renjun menghela nafas lega, dia takut dan tidak berdaya. Sambil mengusap wajahnya dengan kasar, Renjun ambruk ke lantai yang membuat Haechan khawatir.
"Syukurlah semuanya baik-baik saja." Gumam Renjun dengan air mata yang menetes.
Sebelum Haechan dapat bertanya, Renjun langsung pingsan karena kelelahan. Haechan ketakutan setengah mati dan mencoba untuk mengangkat tubuh temannya.
"Bos."
Sebelum Haechan dapat melanjutkan apa yang dia katakan, terdengar suara lemah dari ambang pintu masuk.
"Dia kelelahan." Ucap Winwin yang kini melangkah mendekat, "Jangan takut, aku memiliki kekuatan penyembuh."
Setelah itu, sebuah cahaya berwarna kuning masuk ke dalam tubuh Renjun.
"Bawa dia untuk istirahat." Ucapnya yang langsung ke luar setelah menyelesaikan apa yang dia lakukan, namun dia melirik ke arah kapsul dimana tubuh Raffael tertidur dengan damai.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL!
Fantasy[Cerita ini terinspirasi dari 2 Novel China yang bertema Zombie] Kisah tentang manusia yang bertahan di kehancuran dunia, dimana Zombie berevolusi dan semakin ganas, hewan bermutasi, tanaman bermutasi. 7 orang dengan elemen berbeda, 1 penjaga, sert...