Bab 014

290 59 0
                                    

Raffael sedang berjalan dengan santai sambil membunuh beberapa Zombie yang berkeliaran di sekitar jalan sambil mengambil inti kristal, menghancurkan Zombie menjadi butiran es padat. Ia tidak lupa untuk masuk ke beberapa toko, mini market juga apotek. Kemudian memasukkan semua barang yang dia ambil ke dalam cincin ruang angkasa miliknya.

Berpindah-pindah dari toko A ke toko lainnya, sistem yang melihat poin tuannya semakin tinggi ketika setiap kali membunuh Zombie rasanya sangat segar. Tuannya begitu rajin mengumpulkan poin tapi sayangnya sangat pelit untuk berbelanja di olshop miliknya, hanya saja level sistem terus meningkat jika kekuatan tuannya akan meningkat.

Sistem terus memperhatikan tuanya yang seperti sedang berjalan-jalan di padang mayat, hingga menemukan sesuatu yang aneh. Sistem langsung mencari lokasi yang terlihat pada sinyal darurat jika Zombie naik level, benar saja ada Zombie Level 2 tidak jauh dari tempat tuannya berada.

Ding!

Terdengar suara mekanisme pemberitahuan, Raffael sudah tahu tentang notifikasi dari sistem jika ada misi.

[Tugas tingkat D-: Berburu Zombie level 2]

Raffael yang sedang berjalan langsung berhenti melihat tugas yang di liris oleh sistem. Ia langsung tertegun ketika melihat ada Zombie Level 2. Alisnya berkedut dengan bola mata coklat terang mencarkan aura dingin.
Dia membuka tugas dan melihat arah dimana Zombie Level 2 berasal, setelah melihat peta yang di tunjuk tidak menunggu lama lagi bagi Raffael untuk bergegas sesuai arah lokasi peta yang di nyalakan oleh sistem.

Langkah kakinya sangat cepat, tidak ada Zombie yang mengikutinya karena seluruh tubuh Raffael terbungkus oleh jubah yang dapat menutup setiap bau manusia bahkan dapat menahan serangan Zombie.

Keringat tipis muncul di ujung hidungnya, tidak lupa setiap Raffael bergerak dia selalu melakukan cara kultifasi pernapasan dasar agar meningkatkan kekuatan miliknya. Tidak butuh lama akhirnya Raffael sampai di tempat tujuan, menghentikan langkahnya. Mata Raffael menatap dan mengawasi setiap inci gedung Mall yang menjulang tinggi dengan 5 lantai.

Melihat ke sekitar seluruh gedung tersebut di kepung oleh ribuan Zombie Level 2 dan Level 1. Ini tidak bisa di biarkan begitu saja, akan berbahaya. Pasti ada sesuatu yang menarik mereka berkumpul disini pikirnya.

"Sistem tolong cari sesuatu yang membuat mereka berkumpul disini! Pasti ada hal menarik yang membuat mereka berbondong-bondong datang ke tempat ini." Perintahnya.

[Sistem: Seperti biasa tuan, poin di potong 200 poin]

Melihat sistem yang pelit membuat alis Raffael berkedut dan ingin membunuh sistem.

"Potong saja!" Geramnya.

Sistem dengan senang hati langsung memotong poin, kemudian mencari sumber masalah yang membuat Zombie berkumpul. Hingga di salah satu peta lokasi bangunan sistem melihat titik merah 5 dan salah satunya terlihat berkedip menjadi warna hijau yang berarti akan menjadi Zombie Level 3.

Melihat apa yang akan terjadi, sistem menceritakan apa yang dia lihat secara rinci kepada tuanya dengan secara ringkas dan lokasi dimana tempat itu berasal dari dalam gedung. Mendengar apa yang di katakan oleh sistem, mau tidak mau aslinya semakin berkedut dengan tidak menyenangkan.

"Ahk sungguh menyebalkan!" Umpatnya dengan kesal.

Melihat tuannya akan menjadi iblis, sistem langsung terdiam dan pura-pura mati agar tidak terkena serangan menakutkan. Sistem hanya berdo'a dan menyalakan lilin untuk para Zombie yang tidak bersalah.

Hingga suhu yang tadinya sangat panas kini turun menjadi beberapa derajat celcius, butiran es tidak terlihat dengan mata telanjang tapi dapat di rasakan dengan suhu yang dingin. Seluruh area gedung maupun di luar ataupun di dalam telah berubah menjadi dingin.

Zombie yang tadinya fokus mengepung gedung merasakan ancaman pada diri mereka dan mengaum dengan suara ganas, tapi Raffael jelas tidak takut sama sekali. Karena lebih menakutkan amarah ayahnya di banding dengan mereka. Ia melangkahkan dengan santai sambil mengendalikan kekuatan miliknya, setiap langkah yang dia ambil 10 meter darinya Zombie akan langsung membeku menjadi patung Es.

"Mari kita berburu Zombie dan mendapatkan poin!" Ucapnya dengan senyum sinis.

Sistem hanya bisa menyemangati tuannya yang sudah menjadi iblis.

TBC

SURVIVAL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang