Bab 009

440 74 4
                                    

Saat mereka berdua sampai di tempat yang mereka tuju hari sudah mulai gelap, kristal yang mereka berdua kumpulkan saat di perjalanan ada 500 inti kristal dari Zombie yang mereka bunuh. Dan itu di kumpulan dalam sebuah kotak penyegel di cincin ruang angkasa milik Raffael agar tidak membuat orang-orang curiga.

Banyak orang-orang yang sedang melakukan pekerjaan kontruksi membuat dinding pagar di sepanjang garis lingkungan yang membuat Raffael mengerutkan kening tapi tidak banyak bicara. Renjun menoleh ke arahnya, kemudian tangannya terulur menarik tudung jubah Raffael untuk menutupi wajahnya. Baru setelah melihat wajah pihak lain tidak terlihat Renjun tersenyum puas.

Raffael tertegun dengan tindakan yang di lakukan oleh Renjun, ia menatap tajam ke arahnya. Renjun yang merasakan tatapannya menoleh ke arahnya.

"Apa?" Tanyanya.

Mata Raffael menyipit, "Apa yang kau lakukan tadi?"

"Membuat wajahmu agar tidak terlihat." Jawabannya acuh tak acuh.

"Bah, sialan! Kenapa kamu lakukan itu? Biarkan orang lain melihat wajah tampan ku, apa peduli mu? Lihat saja dirimu yang wajahnya di tutup oleh topeng dengan tanda serigala! Cik norak!" Keluh Raffael kembali berjalan mendahului Renjun.

Melihat tingkahnya yang masih seperti kucing liar membuat Renjun tertawa, ia pun segera mengikuti dari belakang. Mengambil tangan Raffael yang tergantung bebas membuat pihak lain langsung menarik tangannya. Tapi Renjun semakin mengencangkan genggamannya.

"Heh, apa yang kamu lakukan?" Raffael masih terus berusaha untuk melepaskan.

"Diam dan jadilah anak baik."

"Persetan dengan anak baik, kamu coba lepaskan tidak? Kalo tidak aku akan membuat tubuhmu menjadi patung es!" Ancamnya.

Renjun masih santai, "Cobalah kalo kamu bisa."

Raffael terdiam mendengar jawaban pihak lain, melihatnya terdiam Renjun tersenyum puas.

"Tetaplah di sisi ku, apa kamu lupa? Aku takut pihak dari Pusat sudah ada di sini jadi diam lah untuk sekarang."

Raffael hanya bisa setuju dan diam-diam mengikuti langkahnya dengan satu tangan di genggam oleh Renjun, sistem yang sedang melihat keduanya bersorak gembira sambil mengumpulkan data untuk di kirim ke tuannya tentang apa saja yang sudah terjadi pada gedung miliknya selama tuannya pergi.

Haechan yang sedang berpatroli untuk membunuh Zombie yang datang mengganggu kontruksi pembangunan tembok mendapat kabar dari rekannya jika mereka melihat kapten telah kembali. Mendengar kabar tersebut Haechan langsung senang dan berlari menuju gerbang masuk yang sudah di tetapkan.

Melihat Renjun berdiri di samping seseorang dengan jubah menutupi seluruh tubuhnya membuat Haechan mengerutkan kening, kemudian menghampiri kaptennya.

"Bos!"

Mendengar suara orang yang di kenalnya Renjun langsung menoleh ke sumber suara.

"Akhirnya bos baik-baik saja, sungguh melegakan." Ucap Haechan.

Renjun hanya menganggukkan kepalanya kepada Haechan. Raffael yang melihat reuni keduanya langsung menarik tangannya kembali. Membuat tindakannya terlihat oleh Haechan.

"Ini . . . ?" Tanya Haechan dengan ragu.

Ketika suara itu jatuh banyak beberapa orang yang penasaran juga, hingga wajah yang tersembunyi di balik jubah menyembul keluar. Wajah cantik dan halus seputih batuk giok terlihat di depan mata semua orang yang membuat mereka terpana oleh kecantikan lelaki di depannya, dia terlihat seperti malaikat.

"Manusia." Jawabnya ketus yang membuat beberapa orang melirik ke arah mereka langsung terdiam, begitupun Haechan.

Renjun ingin tertawa tapi di tahan karena mereka sedang di awasi oleh banyak mata, ia mengalihkan perhatiannya kembali kepada Haechan.

SURVIVAL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang