Bab 010

372 71 1
                                    

Kabar Renjun kapten dari tim Black Wolf telah kembali sampai ke telinga tim Lion dana para penjabat. Ini benar-benar di luar dugaan mereka karena selama tiga hari dua malam akhirnya kapten tim Black Wolf telah kembali dengan nomor code 000.

Tapi bukan itu masalahnya kini Renjun sedang berada di ruang kantor bersama dengan Haechan juga Raffael. Mereka bertiga sedang membahas apa saja yang terjadi selama Renjun tidak ada, apalagi ada orang-orang dari kantor pusat.

"Jadi maksud mu orang yang terbangun dengan kekuatan telah di catat?"

Haechan menganggukkan kepalanya, "Itu benar, mereka telah di catat bahkan di kirim ke pusat."

"Aku mengerti, jadi untuk sekarang semua kendali di pegang oleh petinggi Kota H dan tim Lion?"

"Iya seperti itu bos."

"Lalu bagaimana dengan anggota yang lain? Apakah ada yang terbangun dengan kekuatan kuat seperti kapten dari tim Lion?"

Wajah Haechan terlihat tidak senang, "Hanya kekuatan kayu, bumi dan air. Tidak ada yang kuat seperti api, logam, guntur dan angin." Jawabannya.

Renjun menganggukkan kepalanya, "Tidak apa,"

Namun sebelum Renjun sempat menyelesaikan ucapannya terpotong oleh suara Raffael yang sejak tadi terdiam.

"Apa kamu idiot!" Umpatnya ke arah Haechan yang membuat Haechan tersentak.

"Kamu bilang bumi, kayu dan air lemah?" Tanya Raffael dengan nada mengejek yang aneh, "Sungguh pemikiran yang dangkal, apa kamu bodoh jika tidak ada air kalian semua akan mati apalagi dimana dunia hancur air pasti tercemar di berbagai daerah, kayu? Kamu anggap lemah? Konyol sekali otak mu berpikir. Kayu bisa menumbuhkan tanaman dimana sayuran juga buah-buahan di perlukan untuk kehidupan sehari-hari kalian. Lalu Bumi? Kekuatan yang bisa membuat tembok menjulang tinggi dari tanah, atau membuat ribuan panah batu, ahk tidak lupa membuat ruang bawah tanah rahasia. Itu yang kamu anggap lemah karena tidak bisa menyerang Zombie? Pikiran yang dangkal sekali, jika kekuatan mereka di latih dengan baik maka mereka akan kuat dan naik level."

Kata-kata sarkasme Raffael membuat Haechan tertegun, apalagi setiap apa yang dia ucapkan menusuk hatinya karena tidak berpikir untuk memanfaatkan kekuatan tersebut. Renjun yang mendengar setiap ucapan yang di lontarkan Raffael tersenyum, ini alasannya Renjun membawa dia untuk mendengarkan laporan. Karena Renjun tahu kekuatan dan wawasan Raffael apalagi di tempat dunia yang hancur ini.

"Maafkan aku karena berpikir dangkal." Haechan membungkuk meminta maaf.

"Cik, cobalah untuk membaca buku jangan terlalu iri melihat badut yang tidak berotak!"

Renjun tertawa, jelas tahu siapa yang di maksud badut tidak berontak.

"Bos apa kamu menertawakan bawahan serta sahabat mu ini yang jelas badut tidak berontak?" Haechan sangat sedih.

Renjun menatap sahabatnya dengan tatapan menghina, "Apa kamu merasa menjadi badut? Jelas jangan terlalu iri melihat badut yang tidak berotak merujuk pada tim Lion!" Jelasnya.

"Ahk!" Baru saat itu lah Haechan paham.

Raffael yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan frustasi, bagaimana Renjun bisa memiliki bawahan seperti ini. Merasa lelah dia lebih baik bermain game di ponsel miliknya.

***

Waktu berlalu dengan sangat cepat tanpa di sadari, Renjun yang telah mendengarkan laporan dari Haechan tentang apa saja yang telah terjadi selama dia pergi akhirnya selesai. Bahkan Renjun melaporkan kekuatan miliknya yang membuat Haechan sangat senang, karena kekuatan Guntur yang langka. Renjun merupakan orang pertama yang memiliki kekuatan Guntur di antara manusia yang terbangun.

SURVIVAL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang