♪ I looked away
Then I look back at you
You try to say
The things that you can't undo
If I had my way
I'd never get over you
Today's the day
I pray that we make it through
Make it through the fall
Make it through it all
And I don't wanna fall to pieces
I just want to sit and stare at you
I don't want to talk about it
And I don't want a conversation
I just want to cry in front of you
I don't want to talk about it
Cuz I'm in love with you
I'm in love with you
I'm in love with you ♪
Aku menjatuhkan tubuhku ke tempat tidur. Kedua tanganku terlipat ke belakang, kujadikan bantal. Kasur ini sangat empuk sehingga membuat tubuhku nyaman.
Ku tarik napas dalam-dalam. Lagu Fall To Pieces oleh Avril Lavigne yang saat ini bersenandung terdengar hampir mirip dengan suara hatiku. Dan tiba-tiba saja membuatku teringat pada seseorang. Aku merindukannya. Aku ingin bertemu dengannya.
Apa iya aku berada di LA baru 2 bulan? Kenapa terasa begitu lama, ya. Padahal yang kulakukan setiap hari hanya bekerja dan bekerja. Seharusnya waktu terasa cepat berlalu kan?
Pekerjaanku berjalan lancar begitu saja. Proyekku ini ternyata hampir berhasil. Bukankah seharusnya aku senang? But i'm not feeling that. Aku merasa begitu hampa dan sedih. Ternyata jauh dari Alzha membuatku tersiksa. Sangat tersiksa malah.
Kadang aku berpikir untuk membatalkan perjanjianku dengan Calista. Semua itu akan kulakukan supaya aku terbebas dari perempuan itu. Setelah itu aku akan kembali pada Alzha, hal yang kuinginkan.
Tapi apakah Alzha akan menerimaku kembali? Ck.. lagi pula dia kan bilang kalau dia tidak mencintaiku. Kurasa dia tidak akan begitu peduli. Tapi tetap saja hatiku menginginkannya. Menginginkan untuk dekat dengan cinta.
Tapi... jika aku memilih untuk membatalkan perjanjian itu, apa yang akan terjadi dengan perusahaanku? Bagus! lagi-lagi batinku tersiksa.
"Sudahlah Azkhaaaa!!! Fokus saja pada pekerjaanmu! Jangan pikirkan perempuan yang bahkan mengatakan kalau dia tidak mencintaimu! Jangan bodoh! Jika kau memutuskan untuk itu, kau tidak akan mendapat apapun! Yang terjadi hanyalah perusahaanmu hancur lebur!" kata satu sisi di dalam diriku.
"Tapi aku kan mencintainya! Bukankah cinta itu harus di kejar tak peduli apapun cara da resikonya? Hah? Apa kau tidak tahu bagaimana rasanya hampa dan sedih jika kau memendam perasaan sendirian? Itu sakit! Sakit!" sisi yang lain dalam diriku ikut berteriak.
Ck.. sekarang aku mirip orang gila. Melakukan perdebatan, berbicara dengan pikiran sendiri. Ralat. Tidak berbicara secara langsung, hanya berkata-kata dalam hati. Sekarang aku sedikit paham bagaimana tersiksanya orang gila. Atau apakah aku sudah gila sekarang???
***
"Jangan bicara lagi! omelanmu itu membuat kepalaku pusing!" protes Azkha sambil memijat keningnya dan memejamkan matanya rapat-rapat. Ia kembali bermain dengan laptopnya. Entah apa yang sedang ia kerjakan, terlalu rumit untuk di ceritakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Love White Love
RomansaREPUBLISH Sebagian cerita di-private, follow untuk membaca :) Sinopsis Perjodohan memang terdengar klise! Alzha Alviola-sosok wanita mandiri yang bahkan belum pernah merasakan jatuh cinta-tiba-tiba saja harus menikah dengan Azkha Andrean Jonathan...