Hi, I'm back again❤️
Happy reading 😄😁
O P E N I N G
Recommended Song :
Taeyeon — RainJaemin menyandarkan punggungnya ke pintu lalu merosot ke bawah. Pemuda tampan itu mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia menyesali perbuatannya. Jaemin tahu Winter sakit. Hanya dengan melihat ekspresinya saja ia sudah tahu. Pandangan matanya sayu, wajah pucat, dan tubuhnya agak menggigil. Entahlah, Jaemin juga tidak mengerti kenapa ia melakukan itu tadi. Semuanya reflek. Jaemin sedang terbawa emosi. Ia marah karena Winter tidak jujur padanya. Disaat yang bersamaan Jaemin juga merasa panik.
"Minjeong, maafin aku." Jaemin semakin frustasi saat sayup-sayup mendengar suara tangisan kekasihnya. Kesayangannya menangis, dan itu karena dirinya. Ia ingin turun, ingin mendekap Winter, ingin meminta maaf juga. Tapi ego Jaemin lebih tinggi. Sebagian hatinya masih merasa emosi karena Winter tidak jujur masalah kesehatannya.
Cukup lama Jaemin dalam posisi itu, dan seketika suasana hening. Tidak lagi terdengar suara tangisan Winter maupun suara teman-temannya. Hening sekali. Tapi Jaemin merasa bodoamat. Mungkin mereka sudah tertidur. Biarlah ini jadi pelajaran agar Winter bisa lebih terbuka dan tidak berbohong lagi.
"Jaemin!! Keluar lo!!"
Baru 15 menit Jaemin memejamkan mata diatas kasur, suara ketukan pintu kamarnya terdengar. Tapi ini lebih brutal diikuti suara lantang dari laki-laki yang ia kenal. Ketukan itu berubah gedoran kuat membuat Jaemin terpaksa bangkit.
"Apa—"
BUGHH!!
Baru saja Jaemin membuka pintu, ia terpental ke belakang karena wajahnya dipukul seseorang. Merasa tidak terima dipukul tanpa alasan, Jaemin balik memukul. Terjadilah pertengkaran jika saja Haechan tidak datang untuk melerai.
"Malem-malem jangan berantem, anjir!"
"Dasar cowok gak tau diri!! Jauh-jauh lo dari Winter!!"
Jaemin makin naik pitam. "Maksud lo apa, hah? Lo gak ada hak nyuruh gue buat jauhin Minjeong, bang! Kalau ada masalah sama gue jangan bawa-bawa dia!"
Mark rasanya malah ingin membunuh Jaemin sekarang juga mendengar jawaban tidak tahu diri itu. "Lo ingat ucapan gue dulu tentang gue yang bakal bunuh lo kalau Winter sampai kenapa-napa? Lo mau gue buktiin itu sekarang, Na Jaemin?"
Kedua orang itu menatap tajam dengan tangan yang saling mencengkeram kerah kemeja. Baik Mark maupun Jaemin tidak ada yang mau mengalah. Jaemin lah yang emosinya meledak-ledak. Dipukul secara tiba-tiba sedikit membuatnya terprovokasi.
"Oke, lo mau duel? Ayo, gue ladenin."
Haechan dengan cepat menarik tangan Jaemin agar mundur. Sejak tadi Haechan berusaha melerai tapi Jaemin ini bebal sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Fanfiction[DIMOHON FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️DILARANG PLAGIAT!!!!!!❌ "Orang-orang tahunya, hanya kamu yang cinta padaku. Hanya kamu yang punya rasa cinta paling besar. Tapi itu salah. Justru cintaku yang lebih besar darimu. I love you more." Winter yang bucin...