2.

1.9K 273 46
                                    

Welcome to chapter 2!!

Hallo pembaca baru! Semoga suka!!

Recommended Song :
Olivia Rodrigo — Happier




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Jaemin menghela nafas lelah. Ia jadi tidak bisa berkonsentrasi mengetik di MacBook miliknya. Suara berisik itu sungguh mengganggu. Jaemin mengacak-acak rambut coklatnya sendiri. Ia mendongak dan menatap tajam sosok Winter yang berlarian sambil mengemut lollipop. Jaemin salah besar mengira Winter akan tertidur lelap setelah dari mall. Nyatanya pas sampai rumah gadis itu melek lagi dan berubah pecicilan.

"Babe, itu bantal sofanya jatuh semua."

Jaemin membawa Winter ke rumahnya karena ini weekend. Jaemin memang sering mengajak Winter menginap di rumahnya kalau akhir pekan biar kekasihnya itu tidak sendirian terus. Setidaknya dirumahnya ini ada Gisellesepupunya—yang merupakan teman Winter juga. Dan kalian tahu bagaimana keadaan ruang tamu di rumah megah Na Jaemin?

Sangat berantakan.

Winter terus melempar bantal sofa ke arah tertentu. Saat Jaemin mengikuti arahan lemparannya, Jaemin jadi makin pusing. Rupanya Winter sedang berkejar-kejaran dengan Giselle. Dan itu pukul 11 malam. Bayangin aja Jaemin yang sengaja mengerjakan tugasnya di larut malam agar mendapat ketenangan malah disuguhi pemandangan memusingkan ini.

"Giselle, Minjeong, hentikan."

Suara berat itu sukses menghentikan aksi mereka. Jaemin berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah mereka. Tatapan matanya masih tajam. Giselle malah terlihat santai karena ia sudah biasa melihat tatapan itu. Berbeda dengan Winter yang mulai waspada.

"Jangan marah. Giselle yang mulai." Winter membela diri.

"Bocah edan!! Yang naruh hape gue di kulkas siapa? Masih untung stok camilan lo gak gue buang ke tempat sampah."

Melihat amukan Giselle, Winter justru mendekat ke arah Jaemin tanpa tahu kalau laki-laki itu juga memasang tatapan setajam laser. Memeluk lengan Jaemin sambil menarik-narik ujung kaos oblongnya.

"Na, lihat Giselle..."

Helaan nafas keluar dari hidung Jaemin. Dijauhkannya Winter darinya lalu berkacak pinggang menatap kekasihnya ini.

"Kamu yang salah. Ngapain hape nya Giselle ditaruh di kulkas? Hape itu fungsi utamanya buat komunikasi. Kalau hapenya rusak gimana? Kamu ada uang buat ganti?"

Winter terdiam mendengar omelan itu. Kan tidak mungkin kalau Winter jujur. Winter itu iseng aja sebenarnya. Dia tidak menyangka kalau respon Giselle akan semarah itu. Kalau Winter jujur yang ada Jaemin makin marah. Tidak ada pilihan selain diam saja dan mendengarkan dengan patuh.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang