Jaemin menggeliat dari tidur nyenyaknya saat mendengar dering ponselnya, jemari lentiknya merapa kasur mencari sumber suara dengan mata yang mengerjap karena cahaya lampu kamar yang menyilaukan.
Alisnya bertaut dan matanya menyipit saat melihat panggilan masuk dari kakaknya. Dengan malas dia menerimanya, dia bawa tubuhnya yang miring untuk telentang seraya mengucek matanya.
“Hmm Hyung, kenapa?” Tanya Jaemin dengan suara paraunya, dia melihat langit-langit kamar yang bukan miliknya masih mencoba mencerna dimana ia berada saat ini.
“Kau dimana? Bagaimana mungkin kau melakukan kecerobohan Jaemin!” Sentak Hyungsik membuat Jaemin membulatkan matanya, dia sontak terduduk membiarkan selimut yang membalut tubuhnya jatuh menampilkan tubuh bagian atasnya tanpa balutan pakaian.
Matanya membola saat melihat Jeno duduk disofa depan tv kamar itu seraya menyesap rokoknya. Dengan cepat dia membekap mulutnya melihat Jeno tanpa atasan lalu ia lihat lagi tubuhnya tanpa balutan pakaian.
“Jaemin! Kau dengar aku?” Tanya Hyungsik
“I-iya Hyung” Jawab Jaemin terbata.
“Datang ke kantorku sekarang!” Titah Hyungsik.
Belum sempat Jaemin menjawab, sang kakak lebih dulu memutus sambungan teleponnya. Jaemin yang panik langsung beranjak dari kasur, mengukuti pakaiannya yang berserakan diatas karpet dikamar Jeno lalu berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Saat ia keluar dikejutkan dengan Jeno yang sudah berdiri didepannya. Pupil matanya membesar terlebih saat Jeno langsung mendorongnya masuk dan mengunci tubuhnya lalu mengecup bibirnya rakus.
Jaemin mendorong tubuh besar Jeno sekuat tenaganya membuat tubuh kekar itu menabrak dinding kamar mandi yang dingin.
“Maaf, aku harus pergi. Sepertinya terjadi sesuatu” Pekik Jaemin dengan wajah paniknya.
Jeno hanya diam mengikuti pergerakan tubuh Jaemin dengan seringai tipis, dia lihat pria itu bersiap mengenakan sepatunya dengan tergesa lalu menyambar ponselnya diatas ranjang, tanpa mengatakan apapun, Jaemin keluar dari apartemen Jeno menuju kantor sang kakak.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Iris hitam Jaemin bergerak memandangi satu persatu tulisan dipintu sepanjang koridor mencari ruangan sang Kakak. Dia memekik setelah membaca tulisan Presiden Direktur disana dan mendorong pintu berbahan kaca itu.
Didalam sana sudah ada Yeri dengan kepala tertunduk dan wajah memerah. Sepertinya Hyungsik memarahinya habis-habisan. Langkah kaki Jaemin melambat ketegangan di ruangan itu.
“Kau dari mana?” Tanya Hyungsik.
Pria itu hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali, dia kemudian berdiri disamping Yeri seraya menautkan kedua jemarinya. Masih belum tahu apa yang membuat sang kakak marah besar.
“Dari mana Na Jaemin?” Tanya Hyungsik menekan membuat Jaemin ketakutan.
“Aku, aku pergi dengan Haechan, Hyung” Jawab Jaemin lirih.
“Pergi ke Gedung Kencan kan?” Tanya Hyungsik membuat nafas Jaemin tercekat, dia mendongak melihat sang kakak dengan mata membulat.
“Kau! Tugasmu menjaga dia sampai debutnya tiba! Dan sekarang semuanya berantakan!” Sentak Hyungsik berapi-api menunjuk-nunjuk Yeri membuat pundm wanita itu bergetar.
Jaemin iba melihat Yeri ketakutan, dia langsung memeluk wanita itu dari samping seraya mengusapi pundaknya.
“Hyung!” Sentak Jaemin membuat Hyungsik tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Lover [NOMIN]✓ READY PDF
Fanfiction[COMPLETED] [SUDAH TERBIT] "Dua aktor ternama yang dikontrak untuk menjalin hubungan demi karir mereka" Inspired by douyin video. This is nomin. M-preg! Homophobic? Go away If you don't like this book, go away. Thanks. #4 mark (24/07/2022) #1 jenjae...