Jaemin menggeliat dari tidur nyenyaknya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menormalkan pandangannya yang mengabur, kepalanya bergerak menoleh ke belakang di mana ada Jeno yang masih terlelap seraya mendekapnya.
Dengan cepat dia mengulum bibirnya meredam senyum malu-malu yang terukir, kala ia ingat lagi bahwa keduanya akhirnya resmi berkencan.
“Memikirkan apa?” Tanya Jeno dengan suara beratnya
Jaemin terkejut tentu saja, dia kira pria itu masih terlelap.
Bulu kuduknya meremang saat Jeno mengeratkan pelukannya kemudian mengendusi punggung sempit nan indah milik Jaemin, tangannya bergerak meraba punggung itu kemudian mengecupinya. Dia lingkarkan lagi tangannya pada pinggang ramping Jaemin.
“Tidak” Balas Jaemin dengan cepat merubah ekspresi wajahnya menjadi datar. Melihat itu, Jeno hanya bisa mengulum senyum.
“Jam berapa?” Tanya Jeno kemudian, Jaemin melongok kearah jam di kamar hotel dan waktu menunjukkan pukul setengah delapan pagi.
“Setengah delapan” Jawab Jaemin.
“Bagaimana pestanya tadi malam?” Tanya Jeno, matanya masih terpejam dan masih memeluk erat Jaemin.
Dia ingin menikmati waktu-waktu berharga bersama Jaemin. Takut jika dia hanya mimpi atau kejadian tempo hari terulang. Dia akan memastikan bahwa dia memang mendapatkan pria itu.
“Aku tidak tahu, aku mabuk” Kekeh Jaemin yang disahut tawa oleh Jeno, dia buka matanya dan melongok kearah Jaemin yang berada didepannya.
Jeno merubah posisinya menjadi duduk dan Jaemin menyusul, sang dominan menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang keduanya. Setelah membersihkan diri tadi malam, mereka membiarkan tidur tanpa balutan pakaian.
Jaemin langsung masuk dalam rengkuhan Jeno dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang pria itu.
Beberapa menit keduanya hanya diam, hanya suara denting jam yang mengisi. Mereka masih menikmati damainya kebersamaan.
“Siapa Jung Jaehyun?” Tanya Jeno.
Jaemin sedikit melonggarkan pelukannya, melihat reaksi Jaemin dimana raut wajahnya berubah datar membuat Jeno mengerutkan alisnya.
“Dia sudah menceritakan padaku, tapi tidak semuanya” Ucap Jeno membuat Jaemin mengerutkan alisnya bingung.
“Kau bertemu dengannya?” Tanya Jaemin.
“Dia yang membawaku menemuimu disini” Sahut Jeno terkekeh.
“Ku kira kau ketakutan dan gemetar lagi bertemu dengannya. Ternyata kau sudah terkapar disini”
Jaemin hanya menghela nafas berat, masih belum merespon ucapan kekasihnya. Dia eratkan kembali pelukannya pada pinggang Jeno.
“Kau benar, kau selalu ada saat aku gemetar” Gumam Jaemin lirih
Jeno hanya menanggapi dengan senyum lalu mengacak lagi surai blonde Jaemin dengan sayang. Dia kecup kening Jaemin kemudian pipinya membuat Jaemin tersenyum malu.
Kecupan yang bukan pada bibir dan tanpa nafsu. Menandakan akan Jeno teramat menyayanginya. Hatinya menghangat mengetahui itu.
Jaemin menoleh saat mendengar ponselnya bergetar, dia angkat bantal yang ia tiduri dimana ponselnya berada. Matanya membulat saat melihat panggilan masuk dari Hyungsik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Lover [NOMIN]✓ READY PDF
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [SUDAH TERBIT] "Dua aktor ternama yang dikontrak untuk menjalin hubungan demi karir mereka" Inspired by douyin video. This is nomin. M-preg! Homophobic? Go away If you don't like this book, go away. Thanks. #4 mark (24/07/2022) #1 jenjae...