Jaemin turun dari Van miliknya setelah Yeri membuka pintu. Langkah kakinya menapaki ubin coklat itu terhenti saat mendengar deru Van lain berhenti diteras gedung yang ia datangi.
Kepalanya menoleh dan mendapati Jeno turun dari sana. Beruntung pagi ini dia memakai kacamata, sehingga Jeno tak harus melihat wajahnya yang dingin. Dengan cepat ia mengalihkan wajahnya.
Mengingat perjanjian mereka beberapa hari lalu untuk bersikap bak orang asing. Begitu pula Jeno, manik hitam itu bergerak menatap lurus kedepan setelah tak sengaja menatap Jaemin yang mendahuluinya. Dia naikkan kacamata yang turun dari hidungnya dan masuk bersama Shindong.
Yeri menatap Jaemin dan Jeno yang berdiri berdampingan didepannya. Keduanya sama-sama dingin. Tak ada pembicaraan apapun, mereka diam dengan pikiran masing-masing. Bahkan saat denting lift terdengar, Jeno adalah orang pertama yang melangkahkan kakinya keluar.
Yeri menoleh kearah Jaemin didepannya, pria itu nampak menghela nafas setelah kepergian Jeno. Tak tahu apa yang terjadi antara keduanya tapi Yeri melihat mereka seperti berada dalam hubungan yang rumit.
“Halo...” Sapa Yeri dan Jaemin bersamaan begitu mereka masuk pada ruang rapat dimana sudah ada Jeno, Shindong dan Yunho beserta juru bicaranya disana.
Jaemin langsung mendudukkan tubuhnya pada kursi didepan Yunho, tepat disebelah Jeno. Sejak datang wajahnya sudah tak bersahabat. Jaemin rasa dia tak perlu basa-basi, prinsipnya saat ini adalah ‘lakukan saja agar segera selesai’ belum lagi ia begitu muak pada pria didepannya.
“Jadi kalian sudah mendengar kan?” Tanya Yunho yang di jawab anggukan sekenanya oleh mereka berdua.
“Tapi tetap saja akan ku jelaskan kembali pada kalian...” Tuturnya
“Tunggu!” sergah Jaemin membuat Yunho dan Jaemin lantas menoleh ke arahnya.
“Aku tidak butuh penjelasan. Hanya beri tahu aku kenapa kalian menginginkan aku dan Jeno Sunbaenim untuk menjadi brand ambassador ini?” Tanya Jaemin dengan wajah datarnya membuat Yunho mengulum senyum simpul.
“Kau tau bahwa sepak terjang brandku sudah mendunia? Neo Clothing bahkan sudah bersanding dengan brand besar seperti Louis Vuitton, Yves saint Laurent, dan sekelas mereka. Tentu saja, dalam pemilihan brand ambassador, aku memerlukan sesuatu yang fantastis dan sekelas dengan brandku” Jelas Yunho.
“Kenapa harus aku? Aku bahkan belum debut dan tidakkah kalian berfikir bahwa dengan melakukan ini, justru akan menjadi Boomerang bagi produk kalian?” Tanya Jaemin.
Jeno sejak tadi hanya diam, ketakutan mereka sama dan kebimbangan mereka pun begitu. Jaemin terlalu berani bersuara padahal dia adalah senior di Industri ini.
“Siapa bilang?” Tanya Yunho
“Aku tahu dan aku percaya pada Hyungmu” Tambahnya dengan wajah penuh kebanggaan.
“Karirmu akan melonjak pesat setelah drama ini, meskipun berita settingan itu keluar, publik sudah terhipnotis dengan kedekatan kalian yang begitu natural, seolah publik ingin kalian berkencan sungguhan. Itulah yang ku maksud, aku sudah memikirkan ini, Nana-ssi” Jelas Yunho.
“Aku sudah melihat bagaimana proses syuting, kedekatan kalian dan aku yakin ini menjadi sesuatu yang besar. Percayalah, tanpa aku... Kalian akan menjadi sangat besar. Dan aku membantu mengepakan sayap kalian semakin lebar”
Jaemin hanya menghela nafas mendengar ucapan Yunho, terdengar seperti kebohongan. Anak sekolahan pun bisa mengatakan hal seperti itu.
Dia lihat Yunho meminta map berwarna hitam yang di bawa juru bicaranya. Dia membuka kertas itu hingga menunjukkan lembaran kontrak dan menyodorkan sebuah pulpen diatas kontrak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Lover [NOMIN]✓ READY PDF
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [SUDAH TERBIT] "Dua aktor ternama yang dikontrak untuk menjalin hubungan demi karir mereka" Inspired by douyin video. This is nomin. M-preg! Homophobic? Go away If you don't like this book, go away. Thanks. #4 mark (24/07/2022) #1 jenjae...