“Angkatlah” Ucap Jeno
Jaemin mengangguk atas perintah kekasihnya, dia tarik nafas dalam sebelum menjawab, mempersiapkan dirinya sebelum menjawab panggilan sang kakak.
“Halo Hyung” Sapa Jaemin
“Wartawan melihat mobilmu di basement apartemen Jeno” Omel Hyungsik membuat Jaemin mengulum bibirnya, matanya menatap ke arah Jeno yang setia menunggunya bicara dengan sang Kakak.
“Kau mulai berulah lagi Jaemin!”
“Hyung!” Pekik Jaemin.
“Turun! Aku di bawah. Mobilmu akan di bawa petugas derek” Titah Hyungsik membuat Jaemin tercekat.
Belum sempat Jaemin melanjutkan kalimatnya, Hyungsik sudah lebih dulu memutus sambungan telepon mereka. Raut wajah Jaemin tampak sendu setelah perbincangan itu. Dia menoleh ke arah Jeno.
“Kenapa?” Tanya Jeno melihat perubahan wajah Jaemin.
“Aku harus pulang. Hyungsik Hyung menunggu di bawah” Jawab Jaemin, untuk sepersekian detik, Jeno terkejut.
Tapi dia sadari bahwa Jaemin juga merasakan kesedihan itu. Lantas dia beranjak dari posisi tidurnya dan mengulurkan tangannya, alis Jaemin bertaut tapi akhirnya dia menerima uluran tangan Jeno, sang dominan menarik tubuhnya hingga akhirnya dia terduduk di atas ranjang.
“Pulanglah. Dan kabari aku jika terjadi sesuatu”
“Tapi Jeno...”
“Untuk kali ini, ku mohon perjuangkan aku juga” Pinta Jeno membuat Jaemin bergemuruh, wajahnya langsung memerah dengan mata berkaca-kaca kala emosi menguasai dirinya.
Jaemin mengangguk mantab lalu masuk dalam dekapan Jeno, mendekap tubuh kekar sang dominan seerat yang dia bisa. Menyalurkan segala cintanya sebelum mereka berpisah.
Setelah dekapan hangat itu, Jaemin dengan tak rela melepas pelukannya. Dia tatap lagi wajah Jeno untuk waktu yang lama. Bibir tipis sang dominan melengkungkan senyum melihat raut wajah Jaemin jelas menunjukkan ketidak relan.
“Aku pulang” Ucap Jaemin yang di angguki oleh Jeno.
Jeno tersenyum saat melihat Jaemin melangkah tapi masih sesekali berbalik menatapnya, mungkin masih berharap agar Jeno menahannya. Dia menunduk saat kakinya mendekat pada pintu, memang dia harus pulang.
Bibir tipis Jeno memgulum senyum kecut menatap punggung sempit kekasihnya menghilang dari balik pintu. Jeno bergegas keluar dari kamar dan menyusul Jaemin.
“Jaemin!” Panggil Jeno membuat langkah kaki pria bertubuh mungil itu terhenti, Jaemin sontak berbalik melihat Jeno datang menghampirinya.
Irisnya membola saat Jeno menggenggam jemarinya, masih dia tatap sang dominan dengan ribuan pertanyaan.
“Ayo ku antar” Ucap Jeno membuat Jaemin semakin membulatkan matanya.
Pria itu tak mengatakan apapun, dia berlalu seraya menarik Jaemin untuk keluar dari apartemennya, menemui Hyungsik yang sudah menunggu di bawah. Selama perjalanan, mereka hanya diam, menikmati waktu yang menurut mereka berharga setiap detiknya.
Pria jangkung yang sudah menunggu sang adik didepan mobilnya beranjak, dia menarik tubuhnya yang bersandar pada pintu mobil saat melihat Jeno keluar bersama adiknya dengan tangan saling menggenggam.
Jeno menoleh ke belakang dan melihat Jaemin hanya tertunduk, menyembunyikan wajahnya dari topi Hoodie yang ia kenakan.
“Pulanglah” Ucap Jeno.
“Berapa kali ku katakan untuk menjauhi Jaemin, masih belum cukup semua kekacauan akibat hubungan kalian?” Tanya Hyungsik.
“Hyung!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Lover [NOMIN]✓ READY PDF
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [SUDAH TERBIT] "Dua aktor ternama yang dikontrak untuk menjalin hubungan demi karir mereka" Inspired by douyin video. This is nomin. M-preg! Homophobic? Go away If you don't like this book, go away. Thanks. #4 mark (24/07/2022) #1 jenjae...